TIMES JATIM, SURABAYA – Sekolah Tinggi Bahasa dan Sastra atau STIBA Satya Widya Surabaya menggelar wisuda angkatan ke-33 di Hotel Ibis Jemursari, Surabaya, Minggu (19/3/2023). 

Acara tersebut diikuti oleh 24 wisudawan secara tatap muka setelah vakum selama 2 tahun akibat pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia. 

Dosen Senior STIBA Satya Widya, Firda Juwita menjelaskan bahwa jumlah wisudawan pada tahun memang sedikit sebagai dampak pandemi terhadap dunia pendidikan. Banyak mahasiswa yang memilih untuk cuti. Sedangkan jumlah mahasiswa baru juga menurun. 

Para wisudawan dan wisudawati Sekolah Tinggi Bahasa dan Sastra (STIBA) Satya Widya Surabaya di Hotel Ibis Jemursari, Surabaya, Minggu (19/3/2023).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia) 

"Masa pandemi kemarin sangat berdampak di dunia pendidikan. Maka lulusan kampus STIBA menjadi sedikit, selain itu input mahasiwa baru juga berkurang," ujar Firda. 

Firda menuturkan jika jajaran direksi di STIBA akan terus berjuang dan untuk ke depan STIBA akan mengubah sistem pembelajarannya. 

Hal ini dilakukan guna mengubah stigma masyarakat yang menganggap belajar Bahasa Inggris dapat dilakukan sendiri atau hanya mengikuti les saja. 

"Jadi penyajian pembelajaran kita kepada masyarakat juga akan kita ubah, agar masyarakat dapat lebih menjangkau mata pelajaran bahasa Inggris ini," imbuh Firda. 

Firda menyebut meskipun Kampus STIBA terlihat kecil, akan tetapi STIBA memiliki alumni yang berprestasi bahkan hingga di tingkat internasional. 

Salah satu alumni STIBA Satya Widya berprestasi ialah Baktiono Ketua Komisi C DPRD Surabaya. Namun sayangnya ia tidak dapat hadir pada kegiatan ini karena ada acara. 

Pada kesempatan yang sama, Ketua STIBA Satya Widya, Soepardji menjelaskan bahwa para mahasiswa yang berkuliah di STIBA Satya Widya tidak dibekali dengan kurikulum Bahasa Inggris saja, melainkan juga dibekali oleh pemahaman export dan import, ground handling pemasaran, dan diajarkan juga tentang ilmu kewirausahaan atau entrepreneurship agar dapat bersaing di dunia kerja. 

"Jika para mahasiswa yang nantinya telah menempuh perkuliahan tidak percaya diri  untuk bekerja di luar, mereka dapat mendirikan usaha sendiri," ujar Soepardji. 

Soepardji berharap untuk ke depan, Kampus STIBA Satya Widya ini semakin banyak peminatnya. Karena kampus ini merupakan kampus swasta, di mana semua biaya ditanggung sendiri.

Pada kesempatan wisuda Kampus STIBA Satya Widya tersebut, juga melahirkan wisudawan dengan predikat cumlaude. 

Lulusan terbaik tahun 2023 itu bernama Ervina. Ervina merupakan wisudawan STIBA Satya Widya terbaik yang berasal dari Makassar. 

"Jujur saya tidak menyangka jadi lulusan terbaik, karena di kampus ini banyak mahasiswa yang bisa dibilang berprestasi bahkan ada yang lebih dari saya," ujar Ervina. 

Ervina mengaku bahwa dirinya tidak menyangka dipercaya oleh kampus menyandang gelar lulusan terbaik. Menurutnya gelar cumlaude itu merupakan sesuatu yang luar biasa. 

Setelah dinobatkan menjadi wisudawan terbaik, Ervina ingin berkarir sebagai di bidang entrepreneurship. Ervina mengaku ingin memberikan dampak yang baik bagi masyarakat dengan gelar yang ia peroleh di STIBA Satya Widya.

Diketahui, Sekolah Tinggi Bahasa dan Sastra (STIBA) Satya Widya Surabaya menggelar wisuda angkatan ke-33 di Hotel Ibis Jemursari, Surabaya. 

Acara tersebut diikuti oleh 24 wisudawan secara tatap muka setelah vakum selama 2 tahun akibat pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia. 

Dosen Senior STIBA Satya Widya, Firda Juwita menjelaskan bahwa jumlah wisudawan pada tahun memang sedikit sebagai dampak pandemi terhadap dunia pendidikan. Banyak mahasiswa yang memilih untuk cuti. Sedangkan jumlah mahasiswa baru juga menurun. Namun pihaknya akan terus mendorong perubahan sistem pembelajaran. (*)