TIMES JATIM, MALANG – Bupati Malang Sanusi mendapati beberapa SD Negeri di Kabupaten Malang yang memiliki sedikit siswa ketika melakukan peninjauan secara langsung di beberapa kecamatan, Jumat (5/8/2022).
Beberapa SD Negeri yang sedikit siswa alias sepi peminat diantaranya, Sekolah SDN 3 Sukolilo memiliki 67 siswa dan SDN Ngembal Wajak yang hanya 60 siswa atau pelajar.
Bupati Malang Sanusi mengatakan, bahwa dari laporan yang diterima sampai saat ini ada 15 sekolah minim siswa sehingga berpotensi untuk digabungkan atau dimerger.
"Potensi penggabungan itu mengingat jumlah peserta didik yang tidak mencapai 60 siswa di satu sekolah. Padahal, kuota siswa dalam satu kelas punya kapasitas maksimal 32 anak," ujar Bupati Malang Sanusi kepada awak media.
Lebih lanjut dia mengatakan, sekolah yang minim murid akan tetap dipertahankan berdiri bukan tanpa alasan. Terdapat pertimbangan yang membuat sekolah-sekolah itu digabung.
"Salah satunya, mungkin jarak ke sekolah itu dekat maka dipertahankan. Meski jumlah peserta didiknya sedikit," kata Politisi PDI Perjuangan tersebut.
Menurutnya, satu kelas idealnya 32 murid dan masing -masing kelas nanti akan ditata gurunya sejumlah demikian akan dicukupi oleh Pemerintah Kabupaten Malang.
"Jika sudah selesai proses merger itu, sekolah yang nantinya tidak ditempati juga tetap dimanfaatkan. Antara lain bisa digunakan untuk desa untuk UMKM," jelasnya.
Bupati Malang Sanusi menyebutkan, merger SD Negeri sedikit siswa ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan agar KBM kian optimal.(*)
Pewarta | : Binar Gumilang |
Editor | : Faizal R Arief |