TIMES JATIM, SURABAYA – Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga Surabaya (Unair) menggelar CUBES (Cultures for Better Environmental Sustainability) yang melibatkan mahasiswa internasional.

Cubes merupakan program kerja internasionalisasi terbesar dari BEM FIB yang dijalankan secara offline yang dimotori Kementerian Hubungan Luar (Hublu) BEM FIB bekerja sama dengan Airlangga Global Engagement (AGE).

Acara  yang melibatkan mahasiswa internasional dari berbagai negara ini memfokuskan untuk belajar budaya untuk membantu menjaga lingkungan. Acara yang diketuai oleh Ni’matul Nazilah ini mengusung tema ‘Budaya Untuk Keberlanjutan Lingkungan yang Lebih Baik’ (Cultures for Better Environmental Sustainability).

 Ilham Baskoro, Menteri Hubungan Luar BEM menyatakan Cubes mendatangkan mahasiswa internasional yang memang sudah kuliah di Indonesia maupun yang kuliah di luar negeri.

Awalnya, panitia mendapatkan 90 peserta dari luar negeri yang kemudian disaring lagi sehingga menyisakan 10 peserta internasional yang akhirnya diterima oleh Cubes 2024.

Acara Cubes diselenggarakan selama 3 hari berturut-turut, tanggal 1-3 September. Di hari pertama para mahasiswa internasional diajak untuk mengunjungi Kampung Lawas Maspati dan di Mangrove Wonorejo untuk menanam 50 bibit pohon mangrove baru.

“Kita belajar tentang budaya masyarakat Surabaya di Kampung Maspati, serta bagaimana masyarakat itu berhasil mengimplementasi teknologi keberlanjutan lingkungan seperti teknologi pengolahan limbah dan teknologi ‘Reuse, Reduce, Recycle’ yang ditularkan ke mahasiswa asing dan kepada panitia Cubes juga," ujar Baskoro.

Di hari kedua, Cubes mengadakan seminar yang berkaitan dengan lingkungan dan budaya yang berkaitan dan menjadi satu, terutama ini merupakan program kerja Fakultas Ilmu Budaya yang selalu menjunjung tinggi aspek kebudayaan.

Seminar ini diisi dengan pemateri ternama yakni Asisi Suhariyanto sebagai ahli dalam bidang sejarah dan budaya yang mengajarkan bahwa nenek moyang sangat peduli dengan lingkungan, namun di jaman sekarang malah tidak dilanjutkan kepedulian tersebut.

Lalu Cubes juga mendatangkan perwakilan dari Earth Hour Surabaya, Adriani Valianda yang membicarakan langkah-langkah pelestarian lingkungan yang dilaksanakan oleh Earth Hour Surabaya.

Lalu yang terakhir adalah Prigi Arisandi selaku Founder ECOTON yang mengangkat tema kebersihan sungai di Indonesia terutama Jawa Timur.

Pada hari terakhir, Cubes mengadakan ‘Art Exhibition’ dimana panitia mengadakan pameran lukisan, workshop sampah plastik, dan juga beberapa penampilan dari Band FIB dan Dance Group FIB (FIBRA).

“Cubes 2024 ini penting bagi kami khususnya mahasiswa FIB karena ternyata budaya itu sangatlah lekat dengan keberlanjutan lingkungan," ujar Baskoro. (*)