TIMES JATIM, MALANG – Peningkatan kualitas pendidikan menjadi komitmen Bupati Malang Sanusi. Salah satu upaya mewujudkan hal itu, Sanusi akan membantu transportasi menuju sekolah bagi pelajar di desa terpencil.
Hal tersebut disampaikan oleh orang nomor satu di Pemkab Malang ini, ketika meninjau sekolah negeri rusak di tiga kecamatan wilayah Malang Barat yakni Pujon, Ngantang dan Kasembon, Senin, (8/8/2022).
Bantuan transportasi yang dilontarkan Bupati Malang Sanusi bagi pelajar di daerah terpencil, merupakan kelanjutan rencana dari Pemkab Malang melakukan merger sekolah negeri yang memiliki peserta didik atau pelajar sedikit.
"Di SDN maupun SMPN ini kebanyakan muridnya sedikit, ada yang satu kelas cuma tiga. Yang seperti itu, kita akan gabung atau merger," ujar Bupati Malang Sanusi.
Lebih lanjut dia mengatakan, merger tentunya dengan sekolah terdekat. Jarak antara sekolah yang akan dimerger biasanya maksimal dua kilometer.
Bupati Malang Sanusi disambut para pelajar ketika meninjau sekolah rusak di Pujon. (Foto : Binar Gumilang/TIMES Indonesia).
"Kalkulasi idealnya jumlah murid antara 28 hingga 30 per kelas. Kalau cuma 10 ya dimerger. Karena pemborosan," tutur politis PDI Perjuangan Kabupaten Malang tersebut.
Konsekuensi setelah dimerger, dia tidak memungkiri bahwa ada sekolah jaraknya sangat jauh dan terpencil. Sehingga harus ada solusi terkait jarak yang jauh tersebut.
"Kalau yang parah nanti dan tidak ada transportasi, maka saya bantu mobil transportasi. Nanti dikelola desa setempat atau dikelola sekolahnya untuk mobilisasi siswa," ungkapnya.
Bupati Malang Sanusi mengatakan, rencana bantuan transportasi bagi pelajar di desa terpencil selain mempermudah akses menuju sekolah, sekaligus sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kualitas pendidikan. (*)
Pewarta | : Binar Gumilang |
Editor | : Faizal R Arief |