https://jatim.times.co.id/
Pendidikan

Dirjen Pendis Kemenag Minta Penelitian Bisa Jadi Solusi di Masyarakat

Kamis, 15 Agustus 2024 - 19:10
Dirjen Pendis Kemenag Minta Penelitian Bisa Jadi Solusi di Masyarakat Workshop Penyusunan Pedoman Penelitian, PKM, KKM, dan SOP yang diselenggarakan LPPM UIN Maliki Malang di Royal Orchids Garden Hotel, Kota Batu (14-15/8/2024). (Foto: Humas UIN Malang)

TIMES JATIM, MALANG – Saat ini hampir seluruh perguruan tinggi di Indonesia berlomba-lomba untuk melakukan penelitian. Namun masih banyak penelitian yang hanya menjadi temuan di atas kertas saja. Tanpa bisa menjadi solusi atas permasalahan yang terjadi di masyarakat.

Meski hasil penelitian ini kemudian dirumuskan dalam bentuk artikel ilmiah dan dipublikasikan di jurnal-jurnal yang memiliki reputasi, baik di tingkat nasional maupun internasional, namun, apakah para peneliti dan akademisi yakin bahwa riset mereka memberikan manfaat nyata bagi masyarakat?

Pertanyaan tersebut diajukan oleh Kasubdit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama, Dr. Nur Kafid, S.Th.I., M.Sc saat berbicara dalam Workshop Penyusunan Pedoman Penelitian, PKM, KKM, dan SOP yang diselenggarakan oleh LP2M UIN Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang di Royal Orchids Garden Hotel, Kota Batu, 14-15 Agustus 2024.

Kafid mengangkat pertanyaan yang cukup memicu pemikiran. Ia menantang peneliti yang mengklaim bahwa riset mereka bermanfaat dengan menanyakan, "Apa ukuran dari kebermanfaatan hasil riset tersebut?"

Ini adalah isu penting yang harus dipertimbangkan secara serius oleh LP2M, sebagai lembaga inti yang mendukung universitas. Di bawah payung LP2M, Pusat Penelitian, Pusat Pengabdian kepada Masyarakat, Pusat Publikasi Ilmiah, dan pusat studi lainnya harus menetapkan standar yang jelas untuk mengukur manfaat dari hasil-hasil riset di berbagai bidang, termasuk di bidang keagamaan.

Nur Kafid juga menegaskan bahwa keberhasilan sebuah penelitian dapat dilihat dari kemampuannya untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat.

"Hasil riset seharusnya mampu mengurangi permasalahan sosial," ujarnya.

Apabila manfaat tersebut dapat dibuktikan, maka perguruan tinggi harus menunjukkan hal itu agar masyarakat dapat melihat kontribusi PTKI dalam menyelesaikan berbagai isu.

Selain itu, Nur Kafid juga memaparkan sembilan fokus penelitian yang termuat dalam Rencana Induk Riset Nasional 2020-2045. Fokus-fokus tersebut mencakup: a) pangan; b) energi; c) kesehatan dan obat-obatan; d) transportasi; e) produk rekayasa keteknikan; f) pertahanan dan keamanan; g) kemaritiman; h) sosial, humaniora, pendidikan, dan seni budaya; serta i) multidisiplin dan lintas sektoral.

Workshop ini diikuti oleh seluruh ketua pusat studi dan staf di bawah naungan LP2M UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Setiap pusat studi akan mempresentasikan dan mendiskusikan pedoman pendukung kinerjanya dalam sesi-sesi terpisah. (*)

Pewarta : Achmad Fikyansyah
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.