TIMES JATIM, PASURUAN – Kuliah Kerja Mahasiswa Dari Rumah (KKM-DR) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang) mampu menghidupkan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) susu perah di Dusun Tuyowono, Desa Sumberpitu, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

Ayunda Rizky Nur Rohmah, Anggota KKM-DR Kelompok Desa Sumberpitu menuturkan, saat berbincang dengan Kepala desa di kediamannya, diketahui jika Dusun Tuyowono, Desa Sumberpitu belum memiliki produk unggulan untuk UKM desa.

"Selain itu, perbedaan harga jual dari para peternak terpaut jauh dengan harga yang di jual KUD sehingga menimbulkan keluh kesah para peternak susu," ujar Ayunda Rizky Nur Rohmah kepada TIMES Indonesia, Jumat (22/1/2021).

Ayunda menuturkan, hal itulah yang melatarbelakangi KKM-DR Kelompok Desa Sumberpitu berinisiatif untuk menghidupkan perekomian UKM sapi perah di Kabupaten Pasuruan.

Caranya yakni dengan menjadikan susu sapi perah menjadi produk yang mampu di terima oleh banyak kalangan dan tentunya dengan harga yang ekonomis agar mudah diterima pasar.

"Sebelum membuat membuat produk, kami membandingkan keawetan susu pada produk yang telah dibuat walaupun tanpa menggunakan bahan pengawet," ujar Ayunda.

Akhirnya produk yang berhasil dibuat oleh KKM-DR Kelompok Desa Sumberpitu UIN Maliki Malang yaitu puding susu.

"Pembuatan puding susu oreo ini terbilang cukup mudah. Bahan yang dibutuhkan yaitu, susu sapi sebanyak sebanyak satu liter, tepung maizena, gula dan juga oreo yang digunakan sebagai topping," ujar Ayunda.

Upaya menghidupkan UKM ini dilakukan dengan pengenalan produk pudding susu pada Sabtu (16/1/2021) di balai Desa Sumberpitu. Pengenalan produk tersebut dihadiri oleh ibu-ibu PKK, ibu kepala desa dan beberapa istri perangkat desa.

Ayunda menuturkan, dengan menyisihkan satu liter susu perah sebelum disetorkan pada KUD, bisa diolah menjadi 10 cup pudding. Hal tersebut bisa membantu meningkatkan perekonomian para peternak jika dikembangkan secara berkala. 

Terlebih jika setiap rumah mampu menyisihkan satu liter dan diolah oleh ibu-ibu PKK yang kemudian dipasarkan secara luas.

"Paling tidak setiap peternak akan mendapatkan tambahan uang 3 sampai 4 kali lipat dari harga susu murni yang ditawarkan oleh KUD," pungkas mahasiswa KKM-DR UIN Maliki Malang ini terkait upaya mereka menghidupkan UKM susu perah di Kabupaten Pasuruan. (*)