TIMES JATIM, JAKARTA – Plt. Kepala Pusdatin Kemendikbud, Hasan Chabibie, mengatakan di tengah pandemi Covid-19, televisi menjadi alternatif pembelajaran yang membantu peserta didik untuk terus belajar. Konten-konten pembelajaran yang disiarkan dari TVRI menjadi primadona siswa untuk belajar, selama masa belajar dari rumah.

Hal ini disampaikan Hasan Chabibie, dalam webinar pendidikan yang diselenggarakan SATUASA, Sabtu (20 Juni 2020), kemarin. Agenda ini mengangkat tema "Keberhasilan Online Learning Yang Mudah, Murah, dan Menyenangkan".

Turut hadir dalam webinar ini, yakni sebagai narasumber: Anies Baswedan (Gubernur DKI Jakarta), M. Hasan Chabibie, S.T, M.Si (Plt. Kepala Pusat Data dan Teknologi KEMENDIKBUD), Betty Sekarasih Hadi Yani, M.Pd, dan Dr. Yessy Yanita Sari, serta Agus Timorwoko, S.Pd, CSTMI, CT, sebagai host.

Menurut Hasan Chabibie, pembelajaran dari rumah ketika pandemi Covid-19 berlangsung, ada beberapa kendala, yang menghambat proses belajar.

"Jadi ada beberapa kendala kalau belajar dari rumah, misal tidak ada teknologi yang memadai, perangkat belajar yang kurang, hingga akses internet dan asistensi dari pendidik yang dirasa kurang. Tapi ini sekali lagi survei nasional dari 34 provinsi yang melibatkan ribuan guru," ungkap Hasan.

Hasan Chabibie menyampaikan, dari survei nasional yang digelar Pusdatin Kemendikbud, diperoleh gambaran bahwa sebagian besar siswa mengandalkan buku teks sebagai media belajar.

"Selain itu, banyak dari siswa-siswa yang belajar dari rumah hanya mengerjakan soal-soal dari gurunya. Secara nasional presentasenya besar, 86.6 persen. Sedangkan yang belajar dari TV sebesar 35.9 persen. Artinya, TV menjadi alternatif fasilitas pembelajaran," terang Hasan, yang juga menjadi Plt. Ketua Umum Mahasiswa Ahlut Thariqah an-Nahdliyyah (MATAN).

Di sisi lain, Hasan Chabibie menambahkan, buku teks pelajaran masih menjadi bagian penting dari media pembelajaran, khususnya di kawasan 3T. Dibandingkan dengan akses terhadap pembelajaran digital.

"Nah,ternyata program belajar yang ditayangkan lewat TVRI mendapat respon cukup tinggi. Terutama untuk jenjang SD-SMP, yakni 62% dan 39%. Kalau anak SMK dan SMA, mereka lebih melek teknologi," ujarnya.

Selama ini, kata Hasan Chabibie, Pusdatin Kemendikbud melalui layanan Rumah Belajar, TV Edukasi dan layanan lain, bekerjasama dengan TVRI untuk menyiarkan konten-konten pendidikan agar mudah diakses siswa. Selain itu, Pusdatin Kemendikbud juga berkolaborasi dengan beberapa provider komunikasi dan start-up digital untuk memberi kemudahan kepada siswa. (*)