TIMES JATIM, MALANG – Tim dosen Universitas Negeri Malang (UM) yang dipimpin oleh dosen Fakultas Satra, Siti Muniroh, Ph.D., bermitra dengan Kepala SMP Lab UM, Dra. Yayuk Prihatnawati, M.Pd., menyelenggarakan pelatihan intensif CLIL (Content and Language Integrated Learning) bagi 10 guru International Class Program (ICP) di SMP Lab UM, Malang.

Para guru dilatih untuk mengintegrasikan CLIL dalam mata pelajaran English, Science, dan Math yang mengadopsi kurikulum Cambridge. Di kelas internasional SMP Lab UM, ketiga mata pelajaran ini diajarkan menggunakan bahasa Inggris. CLIL, menggabungkan pembelajaran konten mata pelajaran dengan pembelajaran bahasa asing.

Dosen Fakultas Satra, Siti Muniroh, Ph.D., bersama Kepala SMP Lab UM, Dra. Yayuk Prihatnawati, M.Pd., (FOTO: Fakultas Sastra UM)

"Pendekatan ini sangat cocok diterapkan di kelas internasional yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar," kata Siti Muniroh.

CLIL memiliki empat prinsip utama yang disebut 4C: content, communication, cognition, dan culture. Prinsip-prinsip ini diterapkan dalam RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan instrumen penilaian untuk memperkaya pembelajaran dengan melibatkan komunikasi dalam bahasa Inggris, pengenalan budaya yang relevan, serta pengembangan kemampuan berpikir kritis siswa.

Guru International Class Program (ICP) di SMP Lab UM, Malang menyimak pemaparan pemateri saat pelatihan CLIL. (FOTO: Fakultas Sastra UM)

"Adapun pelatihan berlangsung dari 7 hingga 22 Juni 2024 dalam tiga tahap: Workshop CLIL, Kerja Mandiri, dan Presentasi Hasil," terang Siti Muniroh.

Workshop CLIL

Workshop dilaksanakan selama dua hari, yaitu pada 7 dan 8 Juni 2024, dengan materi utama terkait CLIL yang disampaikan oleh Siti Muniroh, , dan materi terkait kerangka kurikulum Cambridge oleh Dr. Mirjam Anugerahwati, Kepala UM Cambridge Center.

Pelatihan intensif CLIL (Content and Language Integrated Learning) diikuti 10 guru International Class Program (ICP) di SMP Lab UM, Malang. (FOTO: Fakultas Sastra UM)

Hari pertama workshop berfokus pada penguatan pengetahuan guru tentang prinsip-prinsip dasar CLIL dan penerapannya dalam RPP dan instrumen penilaian. Peserta dibagi ke dalam tiga kelompok sesuai mata pelajaran: English, Science, dan Math, dan didampingi oleh tim dosen masing-masing.

Lathiful Anwar, Ph.D., mendampingi kelompok Math, Prof. Surjani memimpin kelompok Science, dan Dr. Mirjam mendampingi kelompok English. Diskusi yang intens dan antusias membantu para guru dalam memahami implementasi CLIL.

Pada hari kedua, Prof. Surjani membahas tentang kerangka kompetensi dalam evaluasi pembelajaran berbasis CLIL, dilanjutkan dengan pemaparan dari Lathiful Anwar, yang memberi contoh konkret integrasi CLIL dalam RPP dan instrumen penilaian.

Dalam kegiatan ini, peserta didorong untuk mengembangkan instrumen penilaian dengan bimbingan para ahli. Kelompok-kelompok tersebut mempresentasikan hasil kerja mereka dan menerima masukan serta evaluasi dari tim dosen UM.

Kerja Mandiri

Pada tahap kedua, dari 9 hingga 21 Juni 2024, para guru menyusun dan merevisi RPP serta instrumen penilaian secara mandiri berdasarkan masukan dari tim dosen. Mereka diperbolehkan berkonsultasi jika ada pertanyaan.

Para guru juga melakukan self-assessment untuk memastikan RPP dan instrumen penilaian mereka sudah mengandung prinsip 4C dalam CLIL dan sesuai dengan kurikulum Cambridge. Meskipun sibuk dengan akhir tahun ajaran, para guru berhasil menyelesaikan revisi modul yang digunakan sebagai RPP yang terintegrasi dengan materi pembelajaran.

Presentasi Hasil

Pada 22 Juni 2024, guru ICP mempresentasikan hasil revisi mereka di SMP Lab UM. Setiap mata pelajaran dievaluasi oleh pakar terkait. Kelompok English, didampingi oleh Dr. Mirjam dan Siti Muniroh, mempresentasikan secara daring dan luring. Ditemukan bahwa RPP kelas 7 dan 9 masih menggunakan template Kurikulum Merdeka, sementara kelas 8 sudah menggunakan format kurikulum Cambridge.

Para guru diminta untuk merevisi RPP dan menambahkan indikator 4C dari CLIL yang belum tertulis secara eksplisit. Tantangan terbesar adalah membuat soal yang mengandung Higher Order Thinking (HOTS) tanpa terlalu mendekati konten mata pelajaran lain, seperti Science. Tim dosen menyarankan penambahan perspektif global dalam konten English.

Kelompok Math dan Science juga menunjukkan hasil revisi yang baik. Lathiful Anwar, Ph.D., memberi masukan bahwa komponen komunikasi belum tampak secara eksplisit dalam dokumen modul Math. Sementara itu, Prof. Surjani menyarankan kelompok Science untuk lebih mengeksplorasi aspek budaya yang relevan dengan konteks Science dalam kehidupan siswa.

Secara umum, pelatihan ini meningkatkan pemahaman guru tentang prinsip CLIL. Berdasarkan angket yang disebar di akhir kegiatan, para peserta melaporkan bahwa mereka memperoleh banyak pengetahuan baru mengenai implementasi CLIL dalam RPP dan instrumen penilaian. Tahapan pelatihan dan pendampingan dari Tim Dosen UM sangat membantu mereka dalam memperbaiki RPP dan instrumen penilaian sesuai dengan prinsip 4C.

Meskipun puas dengan pelatihan ini, para guru merasa perlu pendampingan lebih lanjut untuk menghasilkan RPP dan instrumen penilaian yang relevan dengan CLIL. SMP Lab UM akan mengumpulkan para guru ICP untuk merevisi modul mereka agar lebih sesuai dengan prinsip CLIL dan kurikulum Cambridge.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini didanai oleh UM dalam skema Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan untuk mendukung SDG 4: Pendidikan yang Berkualitas. Pelatihan CLIL ini merupakan langkah penting untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas internasional SMP Lab UM.

Dengan pendampingan yang komprehensif, diharapkan para guru dapat menyusun instrumen pembelajaran dan penilaian yang efektif dan inovatif, yang pada akhirnya akan meningkatkan kompetensi siswa dalam pelajaran English, Math, dan Science. Kolaborasi Tim Dosen UM dengan SMP Lab UM berjalan lancar dan berhasil sesuai rencana.

Siti Muniroh, Ph.D. dan tim, yakni, Dr. Mirjam Anugerahwati, Lathiful Anwar, Ph.D., Prof. Surjani Wonorahardjo, Nuril Munfaridah, Ph.D., Metaria, M.Pd., Dian Indah Silfia, M.Pd., sangat mengapresiasi semangat para guru dan dukungan penuh dari Kepala SMP Lab UM dalam pelaksanaan pelatihan ini. Semoga implementasi CLIL di SMP Lab UM dapat menjadi model bagi sekolah lain, membantu siswa belajar bahasa Inggris sekaligus menguasai konten mata pelajaran lainnya. (*)