TIMES JATIM, KEDIRI – Madrasah merupakan bagian tidak terpisahkan dalam sejarah dunia pendidikan Indonesia. Seiring dengan berjalannya waktu, madrasah terus tumbuh tidak hanya mengajar ilmu agama Islam, tapi juga menjadi wadah pembentukan karakter serta nilai-nilai luhur.
Dengan peran pentingnya tersebut, Madrasah diharapkan bisa terus meningkatkan kualitas yang dimiliki, mulai dari tingkat pendidikan dasar sampai tingkat pendidikan tinggi, agar nantinya bisa tercipta para guru yang unggul serta ekosistem pendidikan islam yang berkelanjutan.
Hal itu ditegaskan Anggota DPR RI Komisi VIII KH An’im Falachuddin Mahrus usai forum Ngopi (Ngobrol Pendidikan Islam) dengan tema 'Tata Kelola Madrasah Menuju Pendidikan Islam Berdaya Saing Global' pada Minggu (14/12/2025).
Anggota fraksi PKB tersebut mencontohkan keberhasilan sekolah berbasis teknologi dan boarding school yang mampu memadukan sains, teknologi, dan nilai keagamaan. Hal ini, menurutnya, membuktikan bahwa madrasah tidak kalah bersaing selama dikelola dengan visi yang tepat.
"Lembaga pendidikan di bawah Kementrian Agama ini, tidak kalah kualitasnya dengan lembaga pendidikan di bawah Kementrian Pendidikan. Ini dibuktikan salah satunya adanya MAN Islam Cendekia di Serpong, dan juga terakhir ini ada di Batam," ujarnya.
Gus An'im, sapaan akrabnya, mengatakan hal tersebut salah satu bentuk wujud bagaimana Dirjen Pendis memajukan lembaga pendidikan di bawah menaungan kementerian agama, agar tidak kalah kualitasnya dengan lembaga pendidikan di bawah naungan kementerian pendidikan.
Gus An’im menekankan bahwa tata kelola madrasah harus dilakukan secara profesional, akuntabel, serta berlandaskan nilai-nilai Islam seperti amanah dan keadilan. Ini dibuktikan dengan prestasi yang dicapai siswa madrasah.
"Ketika ada kompetisi-kompetisi itu mereka banyak menjadi juara baik di tingkat nasional maupun di tingkat internasional. Lulusannya juga begitu banyak sekali diterima di perguruan- perguruan tinggi yang terkenal, baik di luar negeri maupun di dalam negeri. Maka ini penting sekali untuk tetap kita pertahankan,' tambahnya.
Gus An'im juga mengatakan, madrasah saat ini menghadapi tantangan besar, mulai dari perkembangan teknologi, tuntutan global, perubahan karakter peserta didik, hingga keterbatasan sumber daya manusia dan pendanaan.
Karena itu untuk mendorong peningkatan kualitas pendidikan, Gus An'im menambahkan Komisi 8 DPR RI telah memanggil Bappenas, untuk berdialog dengan Komisi 8 dan Kementrian Agama, terutama Dirjen Pendis, untuk meningkatkan anggaran pendidikan yang ada di Kementrian Agama.
"Supaya ada keseimbangan. Anggaran yang dikelola oleh Kementerian Agama dalam hal Dirjen Pendis, dibanding dengan pendidikan yang di bawah naungan Kementrian Pendidikan, saat ini selisih jauh sekali," tambahnya.
Dengan anggaran yang seimbang, diharapkan bisa makin mendorong kemajuan dunia pendidikan Islam terutama peningkatan atau penguatan kualitas pendidikan, yang pada akhirnya membentuk generasi penerus yang berakhlak dan berdaya saing tinggi.
"Maka dari itu kita sebagai anak bangsa yang sama-sama mempunyai kewajiban membayar pajak yang sama, kita ingin memperjuangkan kesetaraan itu. Apalagi sudah kita buktikan bahwa madrasah di bawah naungan Kementerian Agama ini sudah memberi kontribusi yang luar biasa dan mutu yang luar biasa," pungkasnya. (*)
| Pewarta | : Yobby Lonard Antama Putra |
| Editor | : Ronny Wicaksono |