TIMES JATIM, MALANG – Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang melalui unit Teaching Factory kembali menggelar kegiatan edukasi pertanian dengan mengenalkan pembuatan pupuk organik kepada siswa kelas X Madrasah Aliyah Darul Karomah, Singosari, Malang. Kegiatan ini dirancang untuk membekali generasi muda dengan keterampilan mengolah limbah peternakan menjadi produk bernilai tambah.
Pendamping guru MA Darul Karomah menyampaikan bahwa kegiatan ini dimasukkan sebagai kokurikuler, karena dinilai relevan dengan pembelajaran berbasis lingkungan dan penguatan literasi pertanian berkelanjutan.

Tidak hanya siswa, mahasiswa Polbangtan Malang juga turut terlibat langsung mendampingi praktik pembuatan pupuk organik NPK yang berasal dari kotoran hewan. Melalui kegiatan ini, peserta mendapatkan pengalaman nyata mengenai tahapan pengolahan limbah, mulai dari penyiapan bahan hingga menghasilkan pupuk yang siap diaplikasikan pada tanaman.
Sesi materi dipandu oleh Dwi Purnomo, Kepala Divisi Limbah Polbangtan Malang, yang memberikan pengenalan interaktif tentang berbagai metode pengolahan limbah menjadi pupuk organik. Siswa juga diperkenalkan pada alternatif lain seperti pembuatan bio-urine dan teknik sederhana yang dapat diterapkan di lingkungan sekolah.
Dwi Purnomo menegaskan kesiapan Polbangtan Malang untuk mendampingi sekolah bila ingin menerapkan praktik secara mandiri.
“Dengan dua ember saja, proses pembuatan pupuk organik sudah bisa dilakukan. Hasilnya dapat dimanfaatkan untuk tanaman di sekolah,” jelasnya.

Ia juga menekankan pentingnya pemanfaatan limbah organik agar semua bahan dapat termanfaatkan secara optimal. Teknologi sederhana seperti ini, bila ditekuni, juga dapat memberikan peluang ekonomi yang menarik bagi masyarakat.
Kegiatan yang ditutup dengan sesi praktik dan diskusi ini memberikan wawasan sekaligus keterampilan baru bagi siswa dan mahasiswa. Polbangtan Malang berharap pengenalan pupuk organik ini mampu menumbuhkan minat generasi muda untuk terus berinovasi serta melihat peluang usaha dari pengolahan limbah. (*)
| Pewarta | : Rochmat Shobirin |
| Editor | : Ferry Agusta Satrio |