TIMES JATIM, JEMBER – Muktamar Pemikiran Dosen PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) bertujuan untuk memunculkan aksi nyata peran akademisi untuk menyambut Indonesia Emas 2045 mendatang.
Karena itu, kegiatan yang digelar pada 5 - 7 April 2021 besok di Universitas Islam Negeri (UIN) Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung tersebut murni untuk negara dan jauh dari niat politis.
Hal tersebut sebagaimana yang disampaikan Ketua Panitia Muktamar Pemikiran Dosen PMII
Prof. Dr. M. Noor Harisudin, M.Fil.I. saat berbincang dengan TIMES Indonesia, di sela-sela kesibukannya, Minggu (4/4/2021) malam.
"Tidak ada tujuan politis apapun dalam Muktamar ini. Kami hanya ingin Sumber Daya Manusia (SDM) unggul dosen PMII terkonsolidasikan dengan baik, ter-upgrade terus menerus, dan bisa menjadi pondasi SDM untuk menuju Indonesia Emas 2045," terangnya.
Karena itu juga Dekan Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri KH Ahmad Shiddiq (UIN KHAS) Jember itu mengatakan bahwa pihaknya senantiasa mengajak dosen Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA-PMII) agar selalu melakukan pengembangan diri (self development).
"Self development mulai mahasiswa hingga menjadi guru besar. Tidak ada kata titik untuk meningkatkan kualitas SDM kita. Tidak ada berhenti untuk terus belajar karena fawqa kulli dzi 'ilmin 'aliim. Di atas orang berilmu, ada yang lebih berilmu lagi," tegas Prof Haris, sapaan akrabnya.
Sebagai bentuk sinergitas dan pengabdian terhadap bangsa dan negara, Muktamar Pemikiran Dosen PMII menurut Ketua Pengurus Pusat APHTN-HAN ini, juga akan mendukung pada kegiatan-kegiatan serupa oleh organisasi lainnya.
"Termasuk bila ada organ lain seperti alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan lainnya menyelenggarakan hal serupa, kami siap bersinergi guna bersama-sama menyongsong Indonesia Emas 2045," sambung dia.
Untuk diketahui, Muktamar Pemikiran Dosen PMII digelar pada 5 - 7 April 2021 di Universitas Islam Negeri (UIN) Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. (*)
Pewarta | : Dody Bayu Prasetyo |
Editor | : Dody Bayu Prasetyo |