TIMES JATIM, LAMONGAN – Persela Lamongan kembali menggelar latihan setelah libur selama sepekan. Suasana latihan di Stadion Surajaya tersebut sangat berbeda, karena Curva Boys datang ke stadion untuk memberikan dukungan, Senin (20/12/2021).

Kelompok suporter yang dikenal dengan fanatismenya itu datang ke stadion sekitar satu jam sebelum latihan dimulai. Begitu bus pemain tiba, mereka langsung memberikan dukungan dengan bernyanyi bersama.

Tak cukup sampai di situ, Curva Boys kemudian masuk ke dalam stadion dan menempati tribun utara untuk menyemangati pemain yang sedang berlatih. Hal itu membuat suasana latihan menyerupai sebuah pertandingan resmi.

Setelah menuntaskan latihan, pemain dan jajaran pelatih bergerak menuju tribun utara untuk menyapa Curva Boys. Selanjutnya mereka bersama-sama menyanyikan anthem "Setia Bersamamu".

Kehadiran Curva Boys pun mendapat apresiasi dari penjaga gawang sekaligus kapten Persela, Dwi Kuswanto. Menurutnya, dukungan yang diberikan Curva Boys sangat berarti bagi pemain.

"Semoga ini pemicu semua rekan pemain untuk ke depannya lebih semangat, karena mereka yang bisa membuat kita bangkit. Tanpa mereka, kita juga bukan apa-apa," kata Dwi, usai menyapa suporter

Pesepakbola yang akrab disapa Dwikus itu juga menyebut bahwa teriakan suporter yang bergemuruh membuat hati pemain bergetar dan lebih bersemangat lagi untuk memberikan yang terbaik kepada Persela.

Penjaga gawang berusia 36 tahun itu pun mengaku bahwa kerinduannya terhadap riuh dukungan suporter dapat terobati pada sore ini.

"Kita udah 2 tahun tanpa suporter, membuat kita seperti kehilangan semuanya, motivasi jadi kurang. Karena kita banyak pemain muda, merekalah (suporter) yang bisa membangkitkan semangat," tuturnya.

Hal senada juga diutarakan oleh pelatih baru Persela, Jafri Sastra, yang menilai bahwa aksi yang digelar Curva Boys akan memberikan dampak positif terhadap kondisi mental pemain

"Ini support yang mungkin mendadak, kemungkinan mereka sudah kangen, sudah rindu. Mereka ke sini yang pasti memberikan doa, memberikan support yang positif, agar pemain di lapangan saat berlatih dan bertanding nanti bisa memberikan yang terbaik," ujar Jafri.

Pelatih kelahiran Padang, Sumatera Barat Itu juga menyadari bahwa aksi yang ditunjukkan kelompok suporter Curva Boya merupakan bentuk kecintaannya kepada Persela.

"Mereka menunjukkan kecintaannya kepada Persela. Tapi memang ada protokol juga yang harus kita penuhi, yang harus kita taati," ujarnya. 

Meski dinilai memberikan dampak positif, namun hadirnya Curva Boys untuk memberikan dukungan kepada Persela tersebut sempat membuat aparat kepolisian meminta latihan diakhiri lebih cepat.

"Tapi hari ini memang kebetulan kita (Persela) latihan hanya satu jam, bukan karena teman-teman (suporter) datang, tapi karena baru adaptasi training, karena pemain baru aja datang, tentu butuh kita adaptasikan dulu. Jadi bukan dihentikan karena ada suporter. (*)