TIMES JATIM, MALANG – Status pemain lokal asli Malang yang bermain untuk Arema FC hingga saat ini dinilai masih tak aman. Sebab, tim berjuluk Singo Edan kini tengah gencar-gencarnya memperbaiki kualitas tim pasca terpuruknya di kompetisi Liga 1 musim 2022/2023 lalu.
Hal tersebut dikatakan langsung oleh Asisten Pelatih Arema FC, Joko Susilo. Menurutnya, meski kualitas tetap, 11 pemain lokal asli Malang tersebut statusnya masih tak aman.
"Mereka tidak aman semua. Selalu kita sampaikan bahwa mereka belum aman semua, meski statusnya sudah di kontrak atau belum," ujar pria yang akrab disapa Gethuk, Senin (29/5/2023).
11 pemain lokal asal Malang tersebut, diantaranya Dendi Santoso, Jhon Alfarizi, Teguh Amiruddin, Dedik Setiawan, Kushedya Hari Yudo, Achmad Figo, Tito Hamzah, Gufroni Al Ma'ruf, Jayus Hariono, Dicky Agung Setiawan dan Bayu Aji.
Gethuk menjelaskan, maksud tidak aman tersebut bahwa sewaktu-waktu 11 pemain tersebut jika tak memenuhi komposisi kriteria tim bisa langsung diselesaikan masa kontraknya ataupun dipinjamkan.
"Sudah kita berlakukan begitu. Jadi tidak bisa sekarang masuk, satu tahun menunggu, itu tidak bisa. Tidak aman sewaktu-waktu dia tidak memenuhi kriteria kita, masanya ya selesai. Bisa lepas, malam ini atau besok ya bisa lepas," ungkapnya.
Sementara, sembari menunggu beberapa pemain asing datang ke Malang untuk bisa melengkapi, tim Arema FC terus melakukan latihan rutin.
Terbaru, Arema FC melakukan latihan teknikal fisik (TS) di pantai Ngantep, Kabupaten Malang, Jumat (27/5/2023) lalu.
Dalam latihan tersebut, seluruh pemain diminta untuk mengeluarkan tenaga ekstra dalam medan yang cukup berat.
Sebelum menapaki kompetisi Liga 1 musim 2023/2024 pada 1 Juli 2023 mendatang, Arema FC dituntut untuk mencapai kondisi fisik yang ideal.
"Iya itu merupakan bagian variasi latihan. Tentu saja kita berusaha untuk membangun kondisi fisik yang ideal sebelum kompetisi," tandasnya. (*)
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |