TIMES JATIM, BONDOWOSO – Klub sepak bola Persebo Muda Bondowoso terus melakukan evaluasi setelah menjalani pertandingan uji coba (friendly match) melawan Persid Jember. Dalam pertandingan tersebut Persebo harus mengakui keunggulan tuan rumah.
Pertandingan yang berlangsung di Stadion Jember Sports Garden, klub berjuluk Laskar Gerbong Maut (julukan Persebo Muda) harus mengakui keunggulan tuan rumah dengan skor 4-1 (0-0).
Manajer Persebo Muda, Fathorrosi mengatakan pihaknya langsung melakukan evaluasi pasca hasil laga uji coba tersebut. Ada beberapa hal menjadi sorotan manajemen. "Seperti lini tengah dan lini depan," katanya.
Klub besutannya tersebut masih membutuhkan beberapa pemain lagi. Diantaranya posisi striker dan gelandang serang. "Dua lini ini yang kami anggap masih kurang baik dalam beberapa uji coba belakangan," imbuhnya.
Menurutnya, Persebo memiliki empat pemain senior yang sudah bergabung. Hal itu kata dia, sesuai dengan regulasi Liga 3.
Yakni setiap klub berhak merekrut lima pemain senior, tanpa batasan usia. Dengan tiga pemain senior saja yang diperbolehkan dimainkan secara bersamaan.
“Kami sekarang punya empat pemain senior. Rencananya bisa saja kami rekrut satu lagi,” paparnya saat dikonfirmasi.
Saat ini kata dia, Persebo masih tetap mengutamakan pemain putra daerah Bondowoso untuk mengisi skuad terbaiknya.
Pihkanya menginginkan putra daerah yang menjadi pemain Persebo. Selain itu untuk mempromosikan pemain Bondowoso. "Agar dapat pengalaman dan jam terbang,” jelasnya.
Sementara soal kontrak pemain dalam kompetisi Liga 3, pihaknya meyakini meskipun jadwal kick off Liga 3 zona Jawa Timur belum jelas, Persebo sudah siap mengikat kontrak pemainnya. Namun ia belum memberikan penjelasan sistem kontrak pemain saat ini.
“Kami tetap siap mengontrak pemain yang ada, sampai kompetisi ini selesai. Kontrak pemain insyallah tidak ada masalah,” ungkapnya.
Sebelum melawan Persid, Persebo Muda Bondowoso beberapa kali uji coba dengan klub internal Bondowoso maupun Jember. (*)
Pewarta | : Moh Bahri |
Editor | : Irfan Anshori |