TIMES JATIM, JOMBANG – Aping Eko Nurdianto (33), pegiat sepakbola Jombang mengatakan, langkah pemberhentian kompetisi liga 1 dan liga sepakbola di Indonesia memang harus diambil mengingat kompetisi yang tidak berjalan hampir satu tahun akibat pandemi Covid-19.

"Lebih baik seperti itu karena selain kontrak pemain juga sudah habis dan tidak ada kepastian dari PSSI maupun PT Liga alangkah baiknya dibatalkan," ujar Aping, Jum'at (22/1/2021).

Langkah selanjutnya yaitu mulai lagi dengan kompetisi yang baru untuk musim 2021 untuk segera dilaksanakan sesuai dengan kalender AFC.

"Kalau Liga digelar maka kejuaraan-kejuaraan resmi kelompok umur dibawah naungan PSSI juga pastinya akan digelar sampai akar rumput," jelas pria yang merupakan salah satu operator liga JFC bagi SSB di Jombang ini.

Menurutnya, kondisi carut marut sepakbola Indonesia juga ia rasakan di Jombang. Secara umum, katanya, seperti mati suri dengan tidak digelarnya atau berhentinya Liga.

"Piala Suratin dan Menpora yang biasanya digelarpun terpaksa terkena imbasnya. Tetapi di tingkat SSB, Jombang masih menggeliat walaupun di bawah keterbatasan," beber pria asal Ngoro, Jombang ini.

"Apalagi Ketua Askab PSSI yang baru sampai saat ini tidak pernah menyampaikan hal-hal apapun ke klub anggota ataupun pegiat sepakbola Jombang soal bagaimana langkah yang diambil di masa pandemi dan juga imbas berhentinya liga atau kompetisi nasional," tambahnya.

Aping berharap, agar sepakbola di Indonesia segara pulih kembali ada kompetisi yang jelas di masa pandemi Covid-19. Begitupun yang terjadi di Jombang agar antara Askab PSSI Jombang dan para pegiat sepakbola, SSB harus ada kerjasama dan terus bersinergi dengan baik.

"Semoga ada kompetisi yang jelas di Jombang  terutama kompetisi usia dini di Jombang yang terarah, perbaikan dan pemenuhan fasilitas sepakbola yang lebih nyata agar nantinya terlahir pesepakbola yang handal dari Bumi Santri ini," harap pegiat sepakbola Jombang ini. (*)