TIMES JATIM, MALANG – Kiper Arema FC, Adilson Maringa kini mulai jadi penghatan di bangku cadangan dalam beberapa pertandingan ke belakang.
Ini dialami Maringa, saat masuknya I Putu Gede sebagai pelatih pengganti dari Javier Roca. Sebagai gantinya, kini sering terlihat Teguh Amiruddin menjadi kiper utama untuk mengisi di starting eleven tim Singo Edan.
Maringa mulai menjadi penghatan bangku cadangan sejak melawan Rans Nusantara FC yang menjadi debut pertama Putu Gede melatih Arema FC.
Kemudian, tiga laga berturut-turut Maringa terus dicadangkan. Seperti saat melawan Persija Jakarta, Barito Putera dan Persib Bandung.
Catatan statistik Maringa di musim 2022/2023 memang tak sementereng seperti musim lalu. Kini, ia hanya mampu mencatatkan empat kali cleansheet dari 18 kali penampilan dengan 20 kali bersarang ke gawangnya.
Pelatih Arema FC, I Putu Gede mengatakan, alasannya lebih memilih Teguh Amiruddin ketimbang Adilson Maringa, karena Putu melihat kinerja Teguh di sesi latihan lebih bagus daripada Maringa.
"Maringa bagus, tapi untuk dapat kepercayaan (saya) sebenarnya banyak kesempatan, karena saya melihat banyak sesi latihan. Teguh saat latihan, saya lihat lebih bagus dia," ujar Putu, Senin (27/2/2023).
Ia secara tegas tak pernah mempedulikan nama besar yang ada di timnya. Sebab, hanya performa saja yang ia lihat untuk memastikan apakah pemain tersebut layak ada di starting eleven atau di bangku cadangan.
"Ketika saya datang ke latihan Arema, kalau anda bagus pasti main. Tidak pedulu siapa anda, karena saya pernah sebagai pemain tidak dilibatkan dalam pertandingan dan marah," ungkapnya.
Putu mengultimatum anak-anak asuhannya bahwa ini tidak hanya akan terjadi pada Adilson Maringa. Jika mereka terlihat ogah-ogahan saat berlatih, maka siap-siap tergeser oleh pemain lain.
Pelatih berusia 49 tahun ini tidak peduli meskipun Adilson merupakan pemain bintang yang musim lalu memiliki statistik mentereng. Menurutnya sekarang pemain pelapis juga memiliki kualitas yang tidak jauh berbeda, sehingga ia tidak khawatir melakukan rotasi.
"Saya tipikal pelatih yang tidak bergantung pada satu pemain saja, semua prosesnya investasi. Jadi bagaimana pemain kerja di latihan, kalau latihannya bagus ya mereka dapat tempat. Dalam setia sesi latihan, siapapun pemainnya punya kesempatan yang sama," tuturnya.
Oleh karena itu, Putu Gede selalu melakukan uji coba sebelum berlaga di Liga 1. Tujuannya untuk mempermudah menemukan komposisi pemain, kemudian pemain mana yang siap bertanding.
"Sehingga semua pemain tidak berada di zona nyaman saja, karena bisa saja tergeser pemain lain (seperti Adilson Maringa)," tandas I Putu Gede, pelatih Arema FC. (*)
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Ronny Wicaksono |