https://jatim.times.co.id/
Kopi TIMES

Pendapat Generasi Muda dalam Memaknai Hari Lahir Pancasila

Kamis, 01 Juni 2023 - 17:00
Pendapat Generasi Muda dalam Memaknai Hari Lahir Pancasila ...

TIMES JATIM, JAKARTA – Masihkah bermakna memperingati Hari Lahir Pancasila? Apakah masih ada yang dibanggakan dari Pancasila? Dan apakah Pancasila  sendiri masih memiliki arti dalam kehidupan bangsa Indonesia?  Pertanyaan-pertanyaan tersebut  harus selalu diajukan. Bukan hanya untuk retorika, tetapi untuk memperdalam apresiasi kita terhadap Pancasila yang menghadapi berbagai tantangan yang terus mempertanyakan relevansinya sebagai fondasi bangsa yang semakin melemah. 

Pelemahan ini terjadi tidak hanya dari segi ideologis, tetapi juga dari segi praktis. Lihatlah betapa banyak pelanggaran terhadap praktik ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan yang dilakukan oleh manusia itu sendiri, tidak hanya secara kebetulan, tetapi secara masif dan terkoordinasi. “Bangsa Indonesia harus menjadi negara di mana setiap orang bebas untuk menyembah Tuhan. Semua orang harus memiliki keimanan yang terpelajar, artinya tidak ada egoisme agama. 

Apa jalan peradaban? Ini tentang saling menghormati. Maka, pada tanggal 1 Juni 1945, Soekarno Memperkenalkan Sila Ketuhanan. Esensi dari semua agama adalah iman dan kepercayaan kepada Tuhan itu sendiri, maka prinsip Ketuhanan hendak menohok kepada esensi dan jantung dari semua agama.

 Jika hakekat semua agama adalah adanya Tuhan, maka Prinsip Ketuhanan menyatakan bahwa Indonesia ingin memposisikan dirinya sedemikian rupa sehingga tidak mau meributkan masalah-masalah yang tidak relevan terkait dengan “sepele” formalisme agama. berpikir... Negara ini percaya pada Tuhan, tapi itu bukan negara agama. 

Oleh karena itu, yang terbaik adalah menyembah Tuhan secara bebas menurut keyakinannya dengan  semangat penghormatan dan menahan diri dari keegoisan agama. Bukankah itu yang benar-benar diinginkan oleh Sukarno, yang menyebarkan Sila Ketuhanan? Tidak semua orang setuju secara ideologis atau praktis, jadi kita masih harus memperjuangkan pemahaman semacam itu. Semua agama bahkan memiliki ideologi bahwa jalan itu benar. 

Dalam memperingati hari lahirnya Dasar Negara kita, yuk simak bagaimana anak muda Indonesia memaknai Hari Lahir Pancasila.

“Hari Pancasila adalah hari dimana ideologi negara kita dibentuk. Ideologi Pancasila dibentuk untuk kemaslahatan rakyat dan menjadi pedoman hidup negara dan pemerintahan Indonesia. Ras, suku, budaya dan agama bukan halangan untuk kita bersatu. Maka marilah kita bersama-sama memaknai hari Pancasila  dengan memahami dan mengamalkan kelima sila Pancasila.,”  Afifatus Sholikhah

“Menurut saya, makna Hari Pancasila adalah persatuan dan kesatuan yang harus dijaga. Kedamaian dan kemakmuran yang harus ditekankan pada setiap tahapan perjuangan. Padahal, negara kita adalah negara yang baik, negara yang penuh gotong royong. Ketika Hari Pancasila diperingati, pentingnya Pancasila itu sendiri harus diingat. Pancasila diciptakan untuk menyatukan agama, ras, suku dan tradisi di bawah satu payung kebangsaan,”  Tita Lailatun Nisa

“Tindakan Pancasila  bukan untuk memisahkan, tetapi untuk menyatukan. Kita semua Pancasila, kita semua Indonesia. Saya memaknai Hari Lahir Pancasila secara introspektif. Karena negara Indonesia membutuhkan generasi muda yang berpikiran terbuka terhadap permasalahan dan persoalan negara. Mari satukan pikiran kita untuk kemajuan Indonesia,” Windi Wulandari.

Nah itu dia beragam cara Srikandi Manpres Unusida dalam memaknai Hari Lahir Pancasila. Semoga di hari lahirnya ini, kita bisa memaknai isi Pancasila dengan sebaik-baiknya. Karena, Pancasila lahir untuk #MenyatukanINDONESIA.(*)

*) Ditulis oleh: 
- Afifatus Sholikhah, S.M., M.M. (Dosen Prodi Manajemen Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo)
- Tita Lailatun Nisa, S.Ds. (Manpres Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo Periode 2021-2022)
- Windi Wulandari, S.Ak. (Koordinator Isu Keperempuanan BEM PTNU Jawa Timur)

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Pewarta :
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.