TIMES JATIM, JOMBANG – Trisula adalah tombak bermata tiga dalam satu pegangan. Di mana dengan tiga mata tombak ini diharapkan bisa dengan cepat menembus tujuan.
Senada dengan ini Universitas Darul 'Ulum Jombang mengambil nama Trisula dalam meyebut falsafah yang dihasilkan dari pemikiran pendiri Undar DR. KH. Musta'in Romly. Trisula di Universitas Darul 'Ulum Jombang terdiri dari tiga unsur yakni : Sula Pondok Pesantren, Sula Thoriqah, Sula Perguruan Tinggi.
Berdirinya Universitas Darul 'Ulum Jombang memang tidak terlepas dari tiga unsur diatas. Karena embrio dari Universitas Darul 'Ulum Jombang merupakan dari rahim Pondok Pesantren Darul 'Ulum, Rejoso, Peterongan. DR. KH. Musta'in Romly selaku pendirinya merupakan pimpinan pondok pesantren kala itu serta juga sebagai mursyid Thariqah Qadiriyah wan Naqsabandiyah. Sehingga dalam mendirikan perguruan tinggi ini beliau mempunyai wacana mencetak manusia yang berotak London dan berhati Masjidil Haram dengan Trisula ini sebagai grand strategi dalam mencapai tujuan.
Dengan trisula ini DR. KH. Musta'in Romly mengharapkan bisa mencetak lulusan perguruan tinggi yang lebih berkompeten. Sebagai pemikir yang ulung dan juga pimpinan pondok pesantren DR. KH. Musta'in Romly menginginkan peran santri tidak sebatas hanya menjadi seorang modin (tokoh agama desa), karena dimasa itu seorang lulusan pesantren dipandang sebalah mata. DR. KH. Musta'in Romly mengharapkan santri lulusan pondok pesantren juga bisa mengisi pos-pos pemerintahan, pejabat negara serta semua lini diharapkan bisa diisi santri. Karena sudah jelas dalam pribadi diri santri tertanamkan rasa ketawadhu'an, taqwa terhadap tuhan serta bisa menyebarkan ilmu keislamannya. Karena jika birokrasi diisi oleh orang yang mempunyai basic ilmu umum, negara ini akan cepat hancur.
Melihat ketertinggalan umat islam dalam berbagai bidang terutama dalam bidang pendidikan umum, DR. KH. Musta'in Romly ingin mendirikan perguruan tinggi yang ada ilmu umumnya. Pesantren saat itu hanya mengajarkan ilmu agama. Dengan kontruksi pemikiran “Otak London Hati Masjdil Haram” DR. KH. Musta'in Romly bertekad mendirikan sebuah universitas yang diberi nama dengan pesantrennya,Yaitu Universitas Darul 'Ulum yang berada ditengah kota Jombang.
Dengan pengamalan trisula ini, mahasiswa lulusan Universitas Darul 'Ulum Jombang diharapkan mampu bersaing dengan lulusan dari kampus unggulan yang lain. Mahasiswa Universitas Darul 'Ulum Jombang juga digembleng agar mempunyai ciri khas sendiri berbeda dengan lulusan perguruan tinggi yang lain pula. Universitas Darul 'Ulum Jombang ingin mencetak lulusan yang tetap berkepribadian sebagai intelektual dan juga berlandaskan nilai-nilai kepesantrenan dan thariqah.
Hal ini penting agar dalam menjalani kehidupan dapat berlangsung stabil. Sudah kita ketahui bahwa motto Universitas Darul 'Ulum Jombang yakni “Berotak London, Berhati Masjidil Haram”. Kenapa nama Kota London yang dipakai, karena di masa itu London menjadi pusat ilmu pengetahuan umum. Segala ilmu teknologi banyak lahir di kota London. Tak lupa Masjidil Haram merupakan tempat pusatnya ibadah orang muslim yang tak pernah sepi dari umat islam dari seluruh penjuru dunia, maka nama tersebut juga diambil.
Hal ini berkaitan dengan visi misi Undar yang menginginkan lulusannya pintar dari segi keilmuan namun juga tetap tekun beribadah dan taqwa kepada Allah SWT. Artinya Universitas Darul 'Ulum Jombang ingin meluluskan sarjana yang kuat ilmu lahir dan batinnya.
Karena perlu kita ketahui kalau merujuk pada al-quran kisah Nabi Musa as. dan Nabi Khidir as. itu memang, dikotomi ilmu Gusti Allah terdiri dari ilmu lahir dan ilmu batin, bukan ilmu agama dan ilmu umum. Dalam al-quran tidak ada bahasa ilmu agama dan ilmu umum. Yang ada ilmu lahir dan ilmu batin. Personifikasinya ilmu batin itu ada pada sosok Nabi Khidir as, personifikasi ilmu lahir itu ada pada Nabi Musa as. Yang kemudian karena saat itu kondisi dan situasinya tidak mungkin untuk dipadukan, akhirnya terpisahlah Nabi Musa dan Nabi Khidir as. Tapi ketika situasi dan kondisinya memungkinkan dijaman Rasulullah SAW, itu sama Rasulullah SAW dipadukan antara ilmu lahir dan ilmu batin.
Dalam proses pencapain ilmu lahir dan ilmu batin ini bisa dilalui dengan grand strategi Universitas Darul 'Ulum Jombang yang bernama Trisula ini. Dengan aroma pesantren yang berbau dengan ketawadhu'an kepada guru, sabar diharapkan mahasiswa Universitas Darul 'Ulum Jombang mampu memelihara adab mencari ilmu.
Dengan basis Thariqah diharapkan bisa berlaku istiqamah, jujur . Agar dalam proses belajar bisa mendapatkan ilmu yang luas serta manfaat. Serta dengan nilai perguruan tinggi, Universitas Darul 'Ulum Jombang tidak mau hanya diklaim sebagai perguruan tinggi yang hanya melahirkan lulusan berbasic agama, namun juga mengambil ilmu yang berbasic umum. Hal ini bisa dibuktikan dengan fakultas yang ada diUniversitas Darul 'Ulum Jombang ada Fakultas Hukum, Ekonomi, Teknik, Sospol DLL.
Adapun nilai-nilai trisula itu ada lima, yakni : Ta'at, Tekun, Jujur, Sabar dan Ikhlas. Trisula sebagai grand strategi dalam mencetak manusia yang berotak London, berhati Masjidil Haram memang saling ada korelasi. Sula pesantren dan thariqah dapat mampu menggembleng Hati Masjidil Haramnya, sula perguruan tinggi mampu mencetak otak Londonnya.
Falsafah Trisula menjadi matakuliah yang bermuatan lokal di Universitas Darul ‘Ulum yang diajarkan kepada mahasiswa baru semester satu dengan bobot 2 sks, serta menjadi program wajib bagi mahasiswa semester akhir yang dikemas dalam kegiatan pendadaran Trisula. Mahasiswa yang tidak lulus mata kuliah dan pendadaran Trisula, tidak bisa mengikuti Wisuda. Hal ini menjadi lanhgkah serius Universitas Darul ‘Ulum Jombang untuk mencetak manusia yang “Berotak London, Berhati Masjidil Haram”.
***
*) Oleh : Muhammad Najihul Huda, S.Pd,. M.Pd (Dosen Universitas Darul 'Ulum Jombang)
*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id
**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: opini@timesindonesia.co.id
**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.
Pewarta | : |
Editor | : Ronny Wicaksono |