https://jatim.times.co.id/
Gaya Hidup

Data Riskesdas 2023: 4,1 Persen Masyarakat Jatim Paham Waktu Terbaik Menggosok Gigi

Selasa, 15 Oktober 2024 - 15:00
Data Riskesdas 2023: 4,1 Persen Masyarakat Jatim Paham Waktu Terbaik Menggosok Gigi Siswa sekolah dasar melakukan simulasi menggosok gigi saat peringatan BKGN di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan (RSGMP) Nala Husada Surabaya, Selasa (15/10/2024). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, SURABAYA – Masalah gigi dan mulut dapat berpengaruh terhadap kualitas hidup bahkan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Mulut dan gigi adalah pintu masuk berbagai kuman penyakit. Karena dalam gigi ada pembuluh darah. Apabila gigi berlubang, kuman penyakit dari luar dapat masuk ke dalam aliran darah dan menginfeksi tanpa disadari. Maka dari itu, sangat penting menjaga kesehatan mulut dan gigi.

Semua keluhan penyakit mulut dan gigi dapat dicegah sejak dini dengan melakukan sikat gigi dengan benar. Namun sayangnya, banyak masyarakat belum menerapkan proses sikat gigi secara maksimal dan tepat. Di Jawa Timur (Jatim) bahkan persentasenya sangat tinggi pada 2018. 

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan, di Jatim baru 1,8 persen masyarakat Jatim yang menyikat gigi di waktu yang tepat dan angkanya meningkat menjadi 4,1 persen pada 2023. 

Waktu terbaik menggosok gigi adalah pagi hari setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Gosok gigi cukup dilakukan dua kali sehari. 

Menggosok gigi pada pagi hari dapat menghilangkan plak dan bakteri yang terbentuk semalaman. Menggosok gigi pada malam hari sebelum tidur sangatlah penting karena air liur yang berkurang saat tidur membuat mulut lebih rentan terhadap bakteri. 

Menggosok gigi sebelum tidur juga dapat membantu memastikan gigi tidak terkena partikel maupun asam makanan yang dapat merusak enamel gigi selama tidur.

"Nah, sikat gigi yang baik disarankan saat pagi hari setelah sarapan untuk membersihkan sisa makanan," kata Laksamana Pertama TNI (Purn) Dr. Nora Lelyana, drg., M.HKes., FICD selaku Dekan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Hang Tuah Surabaya, Selasa (15/10/2024).

Maka dari itulah, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hang Tuah Surabaya mempersembahkan pemeriksaan gigi gratis untuk memperingati acara Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) bersama Unilever Indonesia.

Pemeriksaan selama 15-17 Oktober 2024 ini berlangsung di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan (RSGMP) Nala Husada Surabaya.

Kegiatannya berupa penyuluhan, pemeriksaan gigi gratis dan teledentristi. Ia mengundang seluruh masyarakat memanfaatkan kegiatan ini. 

Rektor Universitas Hang Tuah Surabaya Laksamana Muda TNI (Purn) Prof. Dr. Ir. Supartono, MM., CIQaR. membuka kegiatan peringatan BKGN.

Acara juga didukung Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI) dan Asosiasi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Indonesia (ARSGMPI).

BKGN-2.jpgPara narasumber dalam Talkshow Peringatan BKGN di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan (RSGMP) Nala Husada Surabaya, Selasa (15/10/2024). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)

"Ini adalah momentum penting untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut yang sering kurang mendapat perhatian padahal perannya sangat krusial," terangnya.

Head of Professional Marketing Personal Care Unilever Indonesia, drg Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc., mengungkapkan, BKGN pertama kali dicanangkan pada 2010 di FKG Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Tahun ini merupakan BKGN ke-15.

Dan sampai saat tahun 2023 kemarin, pelaksanaan  BKGN telah memberikan manfaat kepada lebih dari 1,1 juta masyarakat Indonesia yang melakukan pemeriksaan gigi gratis selama 15 tahun perjalanan BKGN.

"Tahun ini temanya Berani Unjuk Gigi, Dukung Senyum Indonesia Lebih Kuat. Memberikan semangat dan mendorong masyarakat untuk menerapkan perilaku lebih sehat dengan menjaga kesehatan gigi dan mulutnya. Gosok gigi setelah sarapan dan datang ke dokter gigi setiap enam bulan sekali," ujarnya.

"Target BKGN tahun ini 29 ribu pemeriksaan menyasar sekolah, pesantren dan sekolah sepak bola," tambahnya.

Dia melanjutkan, BKGN juga terus berinovasi. Tahun ini ada teknologi Artificial Intelligence (AI) Denta-Scan dari Unilever untuk melengkapi layanan konsultasi gigi online dan berbagai hiburan menggembirakan agar masyarakat tertarik untuk datang melakukan pemeriksaan. 

Sebab, persentase masyarakat di Jatim yang enggan datang ke dokter gigi masih sangat tinggi sebesar 95,7 persen berdasarkan survei tahun 2018. Meskipun, angka itu membaik menjadi 91,9 persen pada 2023 kemarin.

Dari angka tersebut, ada proyeksi penurunan jumlah penderita gigi berlubang di Jatim. Yaitu dari 42,40 persen (Riskesdas 2018) menjadi 38,6 persen (SKI 2023).

"Memang sampai saat ini masyarakat masih enggan datang ke dokter gigi untuk melakukan pemeriksaan. Karena dokter gigi terkesan mahal dan peralatannya menakutkan," ujarnya.

"Masih banyak pekerjaan rumah, maka edukasi berkelanjutan sangat diperlukan," ujarnya.

Direktur RSGMP, Dr Widyastuti, drg., Sp.Perio menjelaskan, bahwa berdasarkan rekam medik RSGMP Nala Husada ada peningkatan jumlah pasien yang melakukan konsultasi. Yaitu 2022-2023 meningkat sebesar 85 persen. Pada saat pandemi 2020, memang ada penurunan. 

Kehadiran AI Denta-Scan dalam peringatan BKGN dinilai sangat membantu dalam pelayanan secara online.

Mulai edukasi, konsultasi, screeening awal dengan jangkauan lebih luas sehingga tindak lanjutnya bisa langsung datang ke fasilitas kesehatan untuk tindakan seperti pencabutan tanpa komplikasi, pembersihan karang gigi atau scaling dan perawatan pencegahan gigi berlubang dengan aplikasi flouride.

"Kami targetkan bisa menjangkau 1.000 pasien selama tiga hari," ujarnya.(*)

Pewarta : Lely Yuana
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.