TIMES JATIM, BANYUWANGI – Seiring dengan keindahan alam yang mempesona di Banyuwangi, Jawa Timur, ternyata terdapat beragam cerita mistis yang diwariskan dari generasi ke generasi. Salah satu tempat yang menjadi pusat cerita mistis tersebut adalah Goa Pawon, sebuah gua yang dipercayai sebagai gerbang penghubung dengan keajaiban alam di Taman Nasional Alas Purwo (TNAP).
Tersembunyi di keindahan Dusun Cemoro, Desa Balak, Kecamatan Songgon, Goa Pawon menjadi saksi bisu dari kisah yang melibatkan kekuatan gaib dan kealamian alam yang begitu mengagumkan. Lokasinya yang terpencil, dikelilingi oleh hutan lebat, menciptakan aura magis yang membuatnya istimewa di mata masyarakat setempat.
Legenda yang mencuat di warga, Goa Pawon tidak hanya menjadi tempat fisik yang dapat dijelajahi, tetapi juga menjadi jalur spiritual yang menghubungkan manusia dengan keajaiban alam di berbagai goa yang terdapat di Bumi Blambangan.
Masyarakat setempat meyakini bahwa memasuki Goa Pawon dengan niat yang baik akan membawa mereka melewati lorong-lorong rahasia yang menghubungkan mereka dengan gua-gua terpencil, termasuk yang berada di Alas Purwo, yang dianggap sebagai tempat suci, tempat di mana energi alam dan kekuatan gaib bersatu.
Kondisi di dalam Goa Pawon. (FOTO: Anggara Cahya/TIMES Indonesia)
“Itu sudah ada sejak jaman penjajahan Belanda, sebagai tempat persembunyian,” ucap penjaga kebun tempat Goa Pawon berada, Misriyah, Sabtu (2/12/2023).
Misriyah, sebagai warga setempat, menjadi saksi hidup dari legenda yang melibatkan Goa Pawon. Dia menjelaskan bahwa gua ini dipercayai dapat menembus ke gua-gua terdekat di daerah Dusun Cemoro.
Berdasarkan cerita yang beredar di masyarakat, Goa Pawon tidak hanya satu-satunya gua di daerah tersebut. Ada tujuh gua lainnya yang menyatu dalam rahasia alam Dusun Cemoro, seperti Goa Pasujudan, Goa Sadong, Goa Konferensi, Goa Capil, Goa Sumur, dan Goa Panguripan.
“Kalau yang dekat dengan lokasi Goa Pawon ini ada dua yaitu Goa Sadong, Goa Konferensi,” jelasnya.
“Gua disini terbentuk alami dibuat perang dulu. Katanya dinamakan Goa Pawon karena banyak ditemukan peralatan dapur,” imbuh Masriyah.
Perjalanan menuju Goa Pawon ternyata tidaklah sulit. Pasalnya, gua ini terletak hanya 7 kilometer saja dari pusat keramaian yakni Kecamatan Rogojampi. Untuk menju kesana, kamu hanya memerlukan waktu yang singkat, yakni hanya sekitar 15 menit saja dengan ditemani hamparan hijau dan pepohonan rindang.
Setelah mengikuti jalur ke arah barat hingga menemui Pondok Pesantren Nurut Taqwa, petualangan menuju Goa Pawon semakin memasuki tahap yang menarik.
Para pengunjung diundang untuk berbelok di simpang yang mengarah ke Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Songgon. Tak sampai seratus meter saja dari SMPN tersebut, di seberang sana, terdapat bekas peternakan ayam yang ditinggalkan pemiliknya. Dan di wilayah itulah, titik dari Goa Pawon.
Untuk menuju ke sana, pengunjung hanya bisa berjalan kaki dan meminta izin kepada penjaga kebun yang tinggal disana untuk menuju Goa Pawon. Melalui jalur di tengah kebun Pepaya Florida, perjalanan ini membawa para petualang hingga ke tepi sungai. Di tengah rerumputan yang menyelimuti, Goa Pawon yang terletak di atas sungai Lungun tampak masih terjaga keasriannya.
Keberadaan banyak gua di wilayah Dusun Cemoro tidaklah mengherankan, mengingat topologi tanah yang didominasi oleh batu lava atau yang dikenal sebagai Rejeng. Sehingga keunikan tanah ini menciptakan kondisi yang ideal untuk terbentuknya gua-gua yang menyimpan cerita alam dan sejarah yang mendalam.
Ketika melangkah mendekati Goa Pawon, petualang akan disambut oleh dinding goa yang kokoh dan lebar. Menyuguhkan keberadaan yang mengesankan, dinding goa tersebut memunculkan rasa keajaiban dan keagungan alam yang berkisah di setiap goresannya.
Lubang kecil yang ada di Goa Pawon yang diyakini tembus dan menjadi gerbang gaib menuju goa di Alas Purwo. (FOTO: Anggara Cahya/TIMES Indonesia)
Cara masuk yang dihadirkan memberikan nuansa petualangan yang unik, mengundang para pengunjung untuk menunduk sedikit karena tingginya yang tidak mencapai batas langit.
Saat menginjakkan kaki di dalam Goa Pawon, petualang dapat merasakan tinggi goa yang sekitar setinggi badan orang Indonesia dewasa, yakni kurang lebih 165 centimeter.
Dalam keajaiban ini, ruang dalam Goa Pawon terbentang luas, memberikan kesan bahwa para pengunjung memasuki dunia bawah tanah yang mengagumkan. Namun, dalam keunikan itu, ada suatu jalan lain yang tersembunyi, berada di bawah tanah dan hanya muat dilewati oleh satu orang. Seperti pintu gerbang menuju dunia rahasia yang lebih dalam, jalan ini memungkinkan para penjelajah meresapi keindahan goa secara lebih intim.
“Dulunya sering dikunjungi masyarakat sekitar, kebanyakan mereka anak-anak muda, sebelum saat ini dipagari karena masuk kebun. Pernah ada juga orang yang bersemedi di sana,” pungkas Masriyah.
Goa Pawon tidak hanya menciptakan pengalaman eksplorasi yang tak terlupakan, tetapi juga menyajikan rahasia alam yang dalam, mengajak para pengunjung untuk merenung dan menghargai keunikan setiap elemen yang hadir.
Dalam setiap langkah dan melalui setiap jalan yang ditempuh, Goa Pawon mengundang kita untuk memahami keindahan dan keajaiban yang terkandung di dalamnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Mitos Goa Pawon Banyuwangi, Diyakini Gerbang Gaib Menuju Alas Purwo
Pewarta | : Anggara Cahya Kharisma |
Editor | : Faizal R Arief |