TIMES JATIM, MALANG – Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) Cabang Malang menjamin ketersediaan beras, khususnya untuk rakyat wilayah Malang Raya mencukupi. Bahkan, kepastian ini bisa dibuktikan ditengah gejolak harga beras yang terus menerus naik hampir sebulan ini.

Kepala Bulog Cabang Malang, Siane Dwi Agustina mengatakan, stok beras di Bulog dipastikan aman hingga lebaran 2024 mendatang.

Saat ini, Perum Bulog Cabang Malang sendiri memiliki total stok 6.500 ton.

"Untuk stok beras aman sampai lebaran aman," ujar Agustina, Rabu (21/2/2024).

Ia menjelaskan, Bulog Cabang Malang sendiri memiliki wilayah kerja terdiri dari Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu hingga wilayah Kabupaten Pasuruan.

Kebutuhan berasnya untuk wilayah Marang Raya hingga Kabupaten Pasuruan diperkirakan mencapai 3.800 ton beras.

Dengan stok yang ada saat ini di gudang Bulog Cabang Malang, dipastikan aman hingga lebaran 2024 mendatang. 

Apalagi, Bulog Cabang Malang juga segera mendapatkan pasokan tambahan beras sebanyak 2.000 ton.

"Kebutuhan untuk Malang Raya dan Pasuruan Raya ini 3.800 ton. Ini perjalanan juga masuk ke gudang sekitar 2.000 ton. Jadi sebenarnya stok aman," jelasnya.

Untuk menekan harga beras yang tengah melonjak naik, Bulog Cabang Malang akhir-akhir ini berusaha menguatkan tambahan pasokan beras ke pasar tradisional hingga toko ritel modern.

Saat ini, beras-beras dari Bulog yang dijual di Pasar Tradisional hingga toko-toko ritel modern harus dijual sesuai HET (Harga Eceran Tertinggi), yaitu Rp10.900 per kilogram.

"Ini hukum pasar berjalan (kenaikan beras). Tapi, insyallah pemerintah melalui Bulog akan tetapi menyalurkan (beras Bulog)," tandasnya.

Sebagai informasi, berdasarkan data Sistem Informasi Ketersediaan Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jawa Timur, harga beras premium hingga pertengahan Februari 2024 ini berkisar antara Rp14.500 hingga Rp16.000 per kilogram.

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang juga mencatat, pada Januari 2024 Kota Malang mengalami deflasi sebesar 0,23 persen. Deflasi tersebut disebabkan penurunan harga cabai sebesar 28.59 persen dan harga tiket angkutan udara sebesar 15,19 persen.

Sedangkan, untuk harga komoditas penting seperti beras, mengalami kenaikan sebesar 0,54 persen, bawang merah naik 4,06 persen, bawang putih naik 3,54 persen, daging ayam ras naik 1,24 persen dan emas perhiasan naik 1,33 persen. (*)