TIMES JATIM, PACITAN – PT Lentera Digita Nusantara (LDN) resmi membuka toko Mataraman Fiber Optik di Jalan Hos Cokroaminoto Nomor 3B, Pacitan, Sabtu (31/5/2025). Toko ini menjadi pionir di kota berjuluk “Seribu Satu Gua” sebagai pusat penyedia perangkat jaringan internet berbasis fiber optik.
Dalam acara peresmian, hadir sejumlah tokoh penting dari dunia penyedia jasa internet serta para mitra usaha. Langkah ini menjadi bagian dari komitmen PT LDN untuk memperkuat infrastruktur digital di wilayah selatan Jawa Timur.
Direktur PT LDN, Alfian Ade Faka, menegaskan bahwa pembukaan toko ini merupakan langkah strategis dalam mendekatkan akses teknologi kepada masyarakat, sekaligus mendukung pertumbuhan ekosistem digital lokal.
“Kami memiliki program 1000 Wajah, yaitu pemasangan satu CCTV gratis untuk setiap 25 pelanggan. Kamera ini bisa diakses publik melalui website, dan akan tersebar di 172 desa dari 12 kecamatan di Pacitan,” ujar Alfian.
“Ini bagian dari kontribusi kami dalam keamanan dan keterbukaan informasi di daerah,” tambahnya.
Ia menjelaskan bahwa program tersebut sebelumnya sempat terhambat oleh keterbatasan alat. Kini, melalui toko Mataraman Fiber Optik yang menggandeng langsung suplier dari Jakarta dan Surabaya, kebutuhan perangkat jaringan bisa lebih mudah diakses dengan harga kompetitif.
“Rencana ke depan, tiap RT yang memiliki 25 pelanggan akan mendapatkan satu CCTV gratis yang dapat diakses oleh semua warga,” terangnya.
Lebih lanjut, Alfian menyebut bahwa paket termurah yang ditawarkan adalah Rp125 ribu per bulan dengan kecepatan 15 Mbps. Tak hanya itu, jika jumlah pelanggan di satu desa mencapai 250–300 titik, pihaknya akan menyediakan layanan internet desa secara gratis, lengkap dengan sepuluh CCTV publik.
“Insyaallah keamanan di Kabupaten Pacitan bisa meningkat dengan hadirnya jaringan yang terintegrasi ini,” tegasnya.
Sementara itu, pemilik toko Mataraman Fiber Optik, Heri Susanto, menyampaikan bahwa kehadiran toko ini menjawab kebutuhan mitra internet yang sebelumnya harus keluar kota untuk mencari peralatan jaringan.
“Kami berusaha memberikan apa yang dibutuhkan para mitra. Tidak perlu jauh-jauh ke luar kota. Soal harga, bisa dikomunikasikan,” jelas Heri.
Toko ini menyediakan berbagai perangkat seperti kabel fiber optik, modem, mikrotik, CCTV, hingga aksesoris jaringan lainnya. Tujuannya untuk mempermudah para penyedia layanan internet (ISP) lokal dalam mengembangkan usaha mereka.
Sementara itu, pemilik Sidata Indonesia dan juga mitra Mataraman Fiber Optik, Isan Supriyadi turut mengapresiasi inisiatif ini.
“Pembukaan toko ini merupakan gagasan yang bagus. Kita tahu harga internet makin mahal. Dengan toko ini, biaya operasional bisa ditekan. Semoga sukses terus,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Jawa Timur, Yosvensa Setiawan juga menyampaikan dukungannya.
“Di Pacitan ini memang susah mencari perangkat fiber optik. Dengan hadirnya Mataraman Fiber Optik, tentu akan sangat membantu pengusaha internet di daerah ini,” katanya.
Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga iklim usaha yang sehat dan kompetitif.
“Tolong harganya jangan jor-joran. Kita jadikan usaha internet ini kompetisi yang sehat. Harapan kami ke depannya, biaya operasional turun, tapi harga tetap stabil dan laba tetap baik,” tegas Yosvensa.
Sebagai penasehat toko, KH Fuad Chabib Dimyathi, turut memberikan pesan spiritual. Ia menekankan pentingnya niat baik dalam menjalankan usaha serta memanfaatkan teknologi secara bijak.
“Hidup itu harus melangkah. Tidak boleh stagnan. Kalau kita jalan di tempat, berarti kita menyepelekan anugerah akal yang Allah berikan,” ucap KH Fuad.
“Internet itu akan kembali kepada manusianya. Bisa dipakai untuk apa saja. Tapi mari kita gunakan untuk hal-hal yang positif,” pesannya.
Acara peresmian ditutup dengan pemotongan pita dan tumpeng sebagai simbol awal perjalanan usaha yang diharapkan membawa keberkahan.
Dengan berdirinya Mataraman Fiber Optik, PT LDN tidak hanya memperkuat jaringan internet Pacitan, tetapi juga membangun pondasi keamanan desa berbasis teknologi. Ke depan, diharapkan usaha ini mampu meningkatkan literasi digital sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat lokal. (*)
Pewarta | : Yusuf Arifai |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |