TIMES JATIM, NGAWI – Kedai Oemah Kopi di Jogorogo ini tampak seperti tempat ngopi pada umumnya. Namun, ada satu yang menarik dari kedai yang berada di jalan Jogorogo - Paron ini.

Semenjak Covid-19 makin merebak, dan PPKM Darurat mulai berlaku, kedai Oemah Kopi tidak hanya melayani take away kopi saja, disana juga membuka layanan konsultasi untuk penanganan Covid-19 bagi warga Jogorogo dan sekitarnya. 

Hal itu seperti yang dikatakan Rolanda Devi Cahyana, salah satu relawan di posko kedai Oemah Kopi Jogorogo. 

"Posko penanganan Covid-19 ini diinisiasi PDIP Jogorogo dan kedai Oemah Kopi, semacam tim relawan," ujar Yana kepada TIMES Indonesia, Senin (12/7/21).

Aksi sosial yang dilakukan relawan di posko Kedai Oemah Kopi meliputi tiga hal. Diantaranya edukasi, konsultasi, dan aksi.

Untuk edukasi, dikatakan Yana, bergerak di bidang pemahaman kepada masyarakat terkait bahaya dari Covid-19. Selain itu juga diberikan pemahaman agar terhindar dari penularan Covid-19. "Kita berikan untuk masyarakat umum, khususnya generasi muda," katanya.

Sementara untuk bidang konsultasi, disebutkan Yana, kegiatan meliputi memberikan layanan konsultasi bagi masyarakat Jogorogo yang bergejala dan mengarah pada Covid-19.

Untuk memastikan keakuratan, ada tim yang berasal dari unsur tenaga kesehatan. Selain itu, juga telah bekerjasama dengan dokter di Puskesmas Jogorogo.

"Konsultasi kita berikan gratis, bisa melalui call center atau datang di posko kedai Oemah Kopi," kata Yana. 

Seperti relawan pada umumnya, pada sisi aksi, disebutkan Yana kegiatannya meliputi pemberian bantuan sembako bagi warga Jogorogo yang terdampak dan pemberian obat penunjang bagi pasien Covid-19 yang menjalankan isolasi mandiri di rumah. 

"Kita berikan obat, baik herbal atau medis. Khusus medis, kita berikan setelah berkonsultasi dengan tenaga kesehatan. Obat siap kita yang mengantar, dan itu gratis," jelas Yana.

Kedai Oemah Kopi di Jogorogo juga masih melayani pelanggan selama difungsikan sebagai posko relawan. Namun hanya melayani pelanggan secara take away saja, mengingat masih dalam suasana PPKM Darurat.(*)