Berita

Kasus Covid-19 Meningkat, Disparpora Ngawi Berharap Tidak Ada Penutupan Tempat Wisata

Kamis, 17 Juni 2021 - 22:43
Kasus Covid-19 Meningkat, Disparpora Ngawi Berharap Tidak Ada Penutupan Tempat Wisata Toto Sugiharto saat memberikan keterangan. (Foto: M.Miftakul/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, NGAWI – Perkembangan Covid-19 akhir-akhir ini menimbulkan kekhawatiran berbagai pihak. Tidak terkecuali bagi pariwisata di Kabupaten Ngawi. Kepala Bidang (Kabid) Pariwisata Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora Ngawi) Totok Sugiharto mengatakan perkembangan Covid-19 di Ngawi bisa berdampak signifikan terhadap pariwisata di Ngawi.

“Kemarin sudah ada acara di berbagai tempat wisata, kami sampaikan kepada pengelola tempat wisata terkait perkembangan Covid-19 di Ngawi. Harapannya penyebaran masih bisa dikendalikan. Sehingga tidak berdampak pada teman-teman pengelola tempat wisata, terus terang buka tutup tempat wisata itu berat bagi pengelola,” kata Totok kepada TIMES Indonesia, Kamis (17/6/21).

Kendati demikian, dikatakan Totok apabila tren penyebaran Covid-19 di Ngawi cenderung naik, dan Pemkab Ngawi mengambil kebijakan untuk menutup sementara tempat wisata, hal itu tentu juga akan diikuti pengelola tempat wisata.

Dijelaskan Totok, agar tidak terjadi penutupan kembali tempat wisata, Disparpora telah melakukan langkah antisipatif. Disebutkan dengan pelaksanaan prokes yang ketat di setiap tempat wisata.

Covid-Ngawi.jpgUpdate perkembangan covid di Ngawi. (Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi)

“Jauh-jauh hari kami sudah mewanti-wanti, mumpung masih diberikan kesempatan untuk dibuka pariwisata, ayo bersama-sama dijaga penerapan prokes di tempat wisata,” ujarnya.

Dikatakan Totok, pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19 wilayah setempat, seperti di Kecamatan maupun Desa yang memiliki destinasi wisata. Hal itu sebagai bentuk pengawasan dan memastikan pelaksanaan prokes di tempat wisata telah berjalan dengan benar.

“Intinya kami mengingatkan dan menegaskan, prokes di tempat wisata harus diperhatikan, supaya tidak ada kluster dari wisata, kalau sampai terjadi yang terdampak teman-teman wisata,” jelasnya.

Lebih lanjut, dikatakan Totok selama pandemi Covid-19 ini, jumlah wisatawan di Kabupaten Ngawi cenderung turun drastis. Dia mengatakan jumlah pengunjung untuk saat ini tidak mencapai 50 persen dari saat masih normal.

“Tidak sampai 50 persen dari normal, tapi itu teman-teman pengelola sudah bersyukur, dalam arti, ada uang yang masuk bisa untuk mengelola sarana dan prasarana tempat wisata, menggaji karyawan,” ujarnya.

Totok berharap agar penerapan protokol kesehatan bisa terus dilakukan masyarakat. Sehingga Kabupaten Ngawi tidak masuk dalam zona merah Covid-19. “Harapannya Ngawi tidak sampai zona merah, sehingga berdampak pada sektor ekonomi termasuk pariwisata,” tandasnya mewakili Disparpora Ngawi. (*)

Pewarta : Muhammad Miftakul Falakh
Editor : Irfan Anshori
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.