https://jatim.times.co.id/
Berita

Indonesia Jadi Teladan Internasional Soal Keberagaman, Mengapa?

Rabu, 31 Mei 2023 - 14:32
Indonesia Jadi Teladan Internasional Soal Keberagaman, Mengapa? Wakil Presiden Forum Antaragama G20 (IF20) Katherine Marshall membawakan materi pada webinar internasional dalam memperingati Hari Lahir Pancasila, Selasa malam (30/5/2023). (FOTO: ANTARA/Sean Filo Muhamad)

TIMES JATIM, MALANG – Indonesia dinilai masyarakat internasional sebagai negara teladan dalam hal keberagaman.

Meski banyak sekali suku, agama, dan budaya, bangsa Indonesia mampu bersatu padu dalam sebuah negara bangsa.

Demikian diungkap Wakil Presiden Forum Antaragama G20 (IF20) Katherine Marshall dalam sebuah webinar internasional dalam memperingati Hari Lahir Pancasila di Jakarta, Selasa malam (30/5/2023).

Menurut Kahterine, selama puluhan tahun Indonesia ternyata mampu menjaga persatuannya, baik dalam melewati masa senang dan susah

Katherine juga mengungkap bahwa Indonesia adalah anggota yang penting dari tatakelola G20, karena pengalamannya dalam menangani keberagaman masyarakatnya. Hal ini dapat menjadi pengalaman penting bagi negara lainnya untuk dapat melihat krisis dari berbagai dimensi.

Dia menyebutkan peran Indonesia sangat besar bukan hanya sebagai teladan, tapi juga pelaku utama yang bisa menghadapi dan menjawab tantangan keberagaman secara langsung.

"Keberagaman suku, ras, budaya, dan agama selalu ada di dunia ini juga dengan tantangannya masing-masing," ujarnya.

Katherine yang juga seorang kontributor senior di Berkley Center for Religion, Peace, and World Affairs di Georgetown University, AS ini menambahkan, saat ini dunia mengalami banyak isu polarisasi dalam bidang ras, agama, suku, dan politik yang memecah belah masyarakat dunia. Hal tersebut juga menyebabkan ketegangan yang ada pada masyarakat jauh lebih tinggi dibandingkan dengan saat Perang Dunia II terjadi.

Ia mengatakan kondisi di Eropa yang kohesi masyarakatnya sudah sangat umum seperti Denmark saja, masih sulit dalam menghadapi perbedaan yang ditimbulkan oleh banyaknya pekerja migran yang masuk.

Hal tersebut juga dirasakannya di AS yang dikenal bangga dalam merayakan keberagaman. Namun sekarang terpaksa menghadapi disparitas ketimpangan antaride dan realita di hadapan mereka sendiri.

 "Padahal narasi global tentang Hak Asasi Manusia (HAM) yang ada di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebutkan semua orang yang dilahirkan berhak untuk mendapat hal yang sama, ternyata pada nyatanya terdapat ketegangan dan ketimpangan antarsuku, bangsa, kelas, dan agama," tuturnya.

Maka dari itu, Katherine mengapresiasi adanya Pancasila sebagai ideologi bangsa karena menjadi satu-satunya ideologi yang bisa menyatukan keberagaman suku, budaya, dan agama menjadi satu bangsa yang utuh. (*)

Pewarta : Antara
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.