https://jatim.times.co.id/
Berita

Tak Ingin Warisan Budaya Diklaim Negara Lain, Ini yang Dilakukan Sanggar Tari di Probolinggo

Sabtu, 07 Mei 2022 - 22:29
Tak Ingin Warisan Budaya Diklaim Negara Lain, Ini yang Dilakukan Sanggar Tari di Probolinggo Atraksi Reog Ponorogo di Jalan Ir H Juanda, (FOTO: Rapel/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, PROBOLINGGO – Kesenian Reog Ponorogo sejatinya merupakan salah satu kesenian yang berasal dari Kota Ponorogo, Jawa Timur. Namun, belakangan ini banyak beredar isu yang mengklaim warisan budaya itu milik Negara Malaysia. 

Oleh sebab itu, salah satu sanggar tari di Kota Probolinggo, giat melakukan pengenalan kesenian warisan budaya tak benda ini pada generasi muda. Dengan cara menggelar pawai budaya secara rutin di salah satu kampung di Kota Probolinggo.

Reog-ponorogo-b.jpg

Yuyun Widowati, putri dari Mbah Guco, sang pemilik Sanggar tari Mardi Budoyo ini menjelaskan, giat pawai seni ini kerap dilakukan hampir pada setiap momen. 

Seperti saat ini yang masih dalam nuansa lebaran, dirinya menggelar silaturahmi dengan alumni sanggar Mardi Budoyo. Dengan menggelar atraksi Reog Ponorogo berkeliling dari depan sanggar yang berada di Jalan Ir H Juanda hingga finish di halaman Kantor Kelurahan Tisnonegaran, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo.

”Giat ini memang sengaja kita gelar di suasana hari raya, selain kita bersilaturahmi, kita juga lebih giat memperkenalkan salah satu kesenian ini, pada pemuda dan penerus bangsa, agar tidak punah termakan zaman, dan bahkan untuk akhir-akhir ini lagi gencar-gencarnya berita tentang kesenian warisan budaya ini diklaim oleh negara lain,” terangnya.

Oleh sebab itu generasi muda Indonesia zaman sekarang juga harus merasa memiliki budaya dan tradisi tersebut, dengan catatan para pelaku kebudayaan juga bisa beradaptasi dengan era saat ini. Agar budaya tradisi ini lebih menarik bagi kalangan muda saat ini, tidak hanya pada orang tua saja yang menjadi peminatnya.

“Mari kita bersama sama melestarikan warisan budaya tak benda ini, agar tidak hilang tergerus zaman, dan tidak gampang diklaim oleh negara lain, bahkan kita selalu membuka pintu untuk siapapun yang ingin belajar seni tarian ini, dan tidak dipungut biaya ya, dari tari jathilan, hingga atraksi reog dan bujang ganong bisa belajar di sanggar kita,” tambahnya.

Reog-ponorogo-c.jpg

Hal senada juga diucapkan oleh Elena, salah satu personil tari Jathil Sanggar Tari Mardi Budoyo, ia tidak merasa malu sedikitpun untuk melakukan atraksi tari jathil ini di depan khalayak umum. Bahkan dirinya merasa sangat percaya diri Ketika melakukan Gerakan tari dengan gemulai.

“Kita sebagai generasi muda harus ikut andil menjaga kelestarian budaya ini mas, karena jika bukan kita ya siapa lagi, selain itu kita kan bisa menunjukkan pada masyarakat umum, bahwa tarian tradisional ini bukan hanya orang tua saja peminatnya, tapi untuk pemuda yang seumuran saya juga bisa berkreasi,” terang Elena.

Memang Elena sendiri sudah hampir dua tahun belajar seni tari di Sanggar Tari Mardi Budoyo ini, semenjak dirinya kelas tiga SMP hingga kini dia Kelas satu SMA.

Lantas saja kegiatan ini mendapat apresiasi penuh dari warga Tisnonegaran, Kota Probolinggo, seperti Siska ini salah satunya, dia sangat terhibur dengan adanya pawai atraksi reog ini. Karena dia dengan putra nya bisa melihat secara langsung bagaimana atraksi Reog Ponorogo ini beraksi.

“Saya dapat menunjukkan pada putra saya yang berusia 6 tahun ini seperti apa sih kesenian budaya yang sesungguhnya. Kan selama ini kita hanya melihat dari layar televisi saja, ya saya berharap mungkin alangkah bagusnya jika kegiatan semacam ini bisa dgelar sesering mungkin di Kota Probolinggo ini mas,” terang Siska. (*)

Pewarta : Ryan H
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.