TIMES JATIM, NGAWI – Minimnya jumlah pengguna internet Indonesia untuk tujuan produktivitas menggugah Muhamad Choirul Amri. Sosok pemuda asal Kabupaten Ngawi ini, ingin menjadikan internet lebih bermanfaat, ketimbang sekadar untuk hiburan semata.
Indonesia memang menjadi salah satu negara dengan jumlah pengguna internet yang besar. Masyarakat Indonesia, termasuk di Kabupaten Ngawi, aktif mengakses internet untuk tujuan mencari informasi, berkelana di media sosial, dan berburu hiburan.
Data BPS yang dipublikasikan tahun 2023 melaporkan, 66,48 persen penduduk Indonesia usia 5 tahun keatas aktif mengakses internet. Masyarakat mengakses internet untuk beragam tujuan. Mayoritas untuk kebutuhan mencari informasi, medsos, dan hiburan.
Masih dari data BPS, presentase pengguna internet Indonesia untuk tujuan produktivitas relatif rendah. Persentase angka pengguna internet untuk tujuan jual beli, kerja online, dan konten digital tidak lebih dari satu digit.
Dan langkah tegas Choirul Amri untuk mengubah pola pengguna internet di mulai dari Kabupaten Ngawi. Sosok yang telah lama berkecimpung di dunia IT ini menginisiasi program pelatihan membuat website untuk beragam kalangan.
“Masih banyak masyarakat kita, khususnya para pelaku UMKM yang belum memahami pentingnya kepemilikan website untuk menunjang pemasaran,” kata Choirul Amri kepada TIMES Indonesia, pada Senin (25/12/2023).
Program pelatihan pembuatan website oleh Choirul Amri juga dalam rangka untuk pemerataan akses digital. Choirul Amri menilai, saat ini masih banyak masyarakat yang belum sepenuhnya bisa memanfatkan internet dengan baik. “Istilahnya ‘demokratisasi digital’,” kata Choirul Amri.
Pelatihan pembuatan website dari Choirul Amri digelar sebanyak dua kali. Masing-masing sesi diikuti puluhan peserta. Mereka berasal dari beragam kelompok masyarakat. Ada perwakilan pelajar, mahasiswa, pelaku UMKM, hingga anggota ormas.
Yang menarik, Choirul Amri tidak sekadar mengajari peserta dalam membuat website. Ada penetrasi teknologi AI di setiap rangkaian membuat website. Termasuk menggunakan AI untuk mengisi konten pada website.
“Sekarang tuh AI lagi ngetrend. Bagaimana dengan bantuan AI kita bisa mempercepat membuat website dengan mudah,” ujarnya.
Penetrasi AI pada pelatihan itu, juga dalam rangka mereduksi penggunaan AI untuk hal-hal negatif. Choirul Amri bilang, di era AI sekarang, teknologi tersebut kerap disalahgunakan untuk memproduksi hoaks.
Siapkan Wadah Digital Talent
Muhamad Choirul Amri, profesional IT yang ingin membangun wadah digital talent di Ngawi. (FOTO: Miftakul/TIMES Indonesia)
Pelatihan pembuatan website dengan penetrasi AI dari Choirul Amri tidak berhenti setelah pemaparan materi. Konsultan analis data teknologi Google tersebut akan membuat ruang yang mewadahi talenta digital di Kabupaten Ngawi.
Dia memaparkan, kedepan setelah peserta pelatihan ini sudah mampu membuat website, memproduksi konten, serta mampu memasarkan produk atau layanan, para alumni pelatihan akan dikumpulkan dalam wadah tersebut.
Misi yang ingin dicapai, yakni kolaborasi antara sesama alumni pelatihan, dan membuka ruang pekerjaan yang masih berkaitan dengan dunia digital.
“Kebutuhan yang namanya digital talent di luar Ngawi ini sangat besar. Dan pekerjaan bisa dimanapun, tidak harus di kantor. Jangka panjangnya seperti itu,” papar Choirul Amri.
Choirul Amri berpandangan, potensi membuka ruang bagi talenta digital di Kabupaten Ngawi masih terbuka lebar. Banyak pemuda-pemudi Ngawi yang aktif di dunia IT, namun masih belum banyak disentuh program.
“Kalau kita sentuh dengan program, saya yakin bisa, dan akan banyak bermunculan talenta digital dari Ngawi,” ujarnya.
Bagikan 1.000 Website Gratis untuk UMKM
Berlatar belakang sebagai profesional di bidang IT, Choirul Amri ingin mewakafkan kemampuannya untuk kemajuan digital di Kabupaten Ngawi. Salah satunya dengan memberikan 1.000 website gratis untuk UMKM.
Choirul Amri mengatakan, bantuan 1.000 website gratis itu diharapakan bisa membantu pemasaran produk pemilik UMKM. Seperti yang dia utarakan, masih banyak pelaku UMKM yang belum merambah pemasaran digital. “Kita buatkan website dan domain gratis untuk 1.000 UMKM, selama satu tahun penuh,” kata dia.
Choirul Amri menambahkan, para alumni pelatihan yang akan membangun website untuk pelaku UMKM. Itu menjadi bagian dari pemberdayaan peserta yang telah mengikuti pelatihan. “Website gratis ini untuk masyarakat di wilayah Ngawi dan Mataraman,” ujarnya.
Choirul Amri berharap, setelah mendapat website gratis, pelaku UMKM bisa naik kelas. Sistem pemasaran bisa lebih maju dan menjangkau konsumen lebih luas. “Harapan kita pelaku UMKM ini nanti bisa mandiri,” papar Muhamad Choirul Amri.
Pelatihan pembuatan dan program website gratis dari praktisi IT asal Kabupaten Ngawi ini menjadi ruang untuk menggalakan manfaat internet. Selain digunakan untuk mencari informasi, sosmed dan hiburan, keberadaan internet juga dapat digunakan untuk menunjang produktivitas penggunanya. (*)
Pewarta | : Muhammad Miftakul Falakh |
Editor | : Ronny Wicaksono |