TIMES JATIM, SIDOARJO – Pelantikan Anggota DPD RI terpilih tinggal menghitung hari, tepatnya 1 Oktober 2024. Pada hari yang sama, dilakukan juga pemilihan Ketua DPD RI periode 2024-2029. Maka pertanyaan yang muncul, akankah AA LaNyalla Mahmud Mattalitti terpilih kembali?

Pertanyaan itu dinilai banyak pihak akan terjawab dengan hadirnya kembali sosok LaNyalla sebagai Ketua DPD RI.

Bukan tanpa alasan, hal ini disebabkan sosok LaNyalla yang dianggap mampu melakukan serangkaian ‘pendobrakan’ gagasan sehingga mampu mengangkat peran dan fungsi DPD RI bagi negeri ini.

Itulah yang diungkapkan senator asal Jawa Timur, Lia Istifhama. Menurutnya, harus diakui, DPD RI kian mewarnai banyak ruang publik saat ini. Contoh sederhana, pemilihan DPD berhasil menyita perhatian publik selain pilpres.

"Itu bukti bahwa keberadaan DPD RI sangat menjadi buah bibir. Dan ini semua tak lepas dari peran seorang Ketua DPD RI, yaitu abah LaNyalla yang melakukan pendobrakan gagasan selama ini,” terangnya kepada TIMES Indonesia, Minggu (29/9/2024).

Lebih lanjut, ia pun menyinggung salah satu gagasan LaNyalla yang mendobrak perhatian publik, yaitu usulan 5 Proposal Kenegaraan DPD RI tentang penguatan sistem bernegara.

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menyampaikan usulan yang dilengkapi dengan Naskah Akademik dan terus diresonansikan kepada seluruh stakeholder bangsa.

Selain kuat dalam gagasan, pribadi La Nyalla pun menjadi atensi tersendiri bagi senator perempuan non petahana peraih suara tertinggi nasional tersebut.

Ning Lia melihat sosok La Nyalla sebagai pemimpin yang mengayomi dan merangkul tanpa membeda-bedakan.

"Beliau egaliter dan adil. Terbukti, saya sendiri sebagai senator terpilih pendatang baru, merasakan bagaimana beliau menempatkan saya yang yunior di hadapan senior yang incumbent, melebur sebagai sesama senator yang memiliki visi besar mengangkat potensi daerah,” tambahnya.

Tak hanya itu, secara keseluruhan, ia melihat La Nyalla sebagai sosok yang membangun politik secara no one left behind, yang dipahaminya bahwa dalam karakter La Nyalla adalah, bahwa dalam demokrasi, tidak boleh ada yang tertinggal. Semua harus terakomodir dan menyatu.

"Dalam kepemimpinan politik misalnya, tidak semua warga negara terlibat atau aktif dalam salah satu parpol tertentu. Sedangkan, ia memiliki passion politik dan rangkaian gagasan cerdas dalam politik. Maka, mereka ini tetap harus terakomodir sebagai politisi potensial untuk negeri ini,” katanya

Menurut Ning Lia, dengan begitu apa yang disampaikan oleh ketua DPD RI harus didukung karena berkaitan dengan upaya penguatan sistem bernegara yang merangkul semua pihak bahkan generasi muda.”

“Kalau dalam Islam ini yang dinamakan dukungan nyata terhadap syubbanul yaum rijalul ghod, bahwa pemuda saat ini adalah pemimpin di masa depan. maka tidak salah jika kemudian abah LaNyalla dikagumi dan saya optimis beliau akan terpilih kembali sebagai ketua DPD RI,” pungkasnya. (*)