TIMES JATIM, MALANG – Sebagai puncak rangkaian hari lahir (Harlah) ke-63, Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang menyelenggarakan acara akbar bersholawat bersama Gus Muhammad Ulul Azmi Iskandar, atau yang akrab disapa Gus Azmi, serta Ustaz Mahfud Abdul Aziz. Kegiatan penuh hikmah ini digelar di Gedung Sport Center UIN Malang pada Kamis malam (28/11/2024).
Acara ini dihadiri sekitar 5.000 mahasantri yang tinggal di ma’had UIN Malang, mencakup kampus 1, 2, dan 3. Selain itu, seluruh jajaran pimpinan universitas, para dosen, staf, dan tamu undangan turut meramaikan malam spiritualitas ini. Suasana Gedung Sport Center berubah menjadi lautan manusia yang khusyuk melantunkan shalawat untuk Nabi Muhammad SAW.
Rektor UIN Malang, Prof. Dr. H. M. Zainuddin, MA, membuka acara dengan sambutan penuh semangat. Ia menegaskan pentingnya shalawat sebagai tradisi yang tidak hanya memperkuat kecintaan kepada Rasulullah, tetapi juga membangun harmoni spiritual di tengah modernitas kampus.
“Universitas ini adalah kampus berkelas internasional yang telah mendapatkan pengakuan dari UniRank. Namun, keunggulan akademik harus selalu diimbangi dengan kedalaman spiritual. Salah satu caranya adalah dengan terus menjaga tradisi bersholawat,” ujar Prof. Zainuddin.
Menurutnya, shalawat adalah bentuk sunnah takririyah, yakni tindakan yang pernah dilakukan oleh sahabat Nabi, seperti Bilal bin Rabah, yang memuji Nabi Muhammad SAW, dan hal tersebut diridai oleh beliau.
"Meskipun tidak diperintahkan secara eksplisit oleh Rasulullah, shalawat memiliki nilai ibadah yang besar. Jangan pernah ragu, setiap shalawat yang kita lantunkan akan mendatangkan syafaat Nabi Muhammad SAW," lanjutnya.
Prof. Zainuddin juga menjelaskan bahwa UIN Malang memiliki shalawat khas bernama Shalawat Irfan, yang merupakan bagian dari warisan spiritual kampus. “Selain Shalawat Badar, Burdah, dan Munjiyat, kami juga memiliki Shalawat Irfan yang menjadi identitas UIN Malang,” tambahnya.
Puncak acara dimulai dengan lantunan shalawat yang dipimpin langsung oleh Gus Azmi, vokalis Syubbanul Muslimin yang dikenal luas di kalangan generasi muda. Suara khasnya yang merdu menggema di seluruh ruangan, membawa suasana haru dan hikmat. Para mahasantri, yang memenuhi setiap sudut gedung, tampak antusias mengikuti setiap bait shalawat yang dilantunkan.
Gus Azmi juga menyampaikan pesan-pesan moral kepada para hadirin, mengingatkan pentingnya menjaga hubungan spiritual dengan Allah SWT dan Rasulullah di tengah arus globalisasi. “Shalawat bukan hanya bentuk ibadah, tetapi juga sarana mempererat persaudaraan di antara umat Islam. Dengan bersholawat, kita mengingatkan diri untuk senantiasa hidup sesuai ajaran Nabi,” ujarnya.
Selain itu, Ustaz Mahfud Abdul Aziz memberikan tausiyah penuh inspirasi, menekankan pentingnya menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai teladan dalam kehidupan sehari-hari. Ia mengajak seluruh mahasantri untuk terus menjaga nilai-nilai keislaman, baik di dalam maupun di luar kampus.
Acara Bersholawat ini juga menjadi simbol harmonisasi antara tradisi dan modernitas yang dijunjung tinggi oleh UIN Malang. Sebagai universitas yang dikenal dengan predikat “Kampus Ulul Albab,” UIN Malang mengedepankan perpaduan antara intelektualitas dan spiritualitas.
Acara Bersholawat ini menjadi penutup dari rangkaian kegiatan Harlah ke-63 UIN Malang yang telah berlangsung selama beberapa minggu. Sebelumnya, berbagai kegiatan seperti khotmil Quran, seminar ilmiah, dialog kebangsaan, hingga lomba seni Islami telah sukses digelar.Melalui rangkaian Harlah ini, UIN Malang ingin menegaskan komitmennya sebagai perguruan tinggi Islam yang tidak hanya mencetak lulusan berkualitas, tetapi juga berkarakter kuat dalam nilai-nilai keislaman.
“Semoga tradisi shalawat ini terus menjadi bagian dari budaya kampus kita. Dengan cinta kepada Rasulullah, kita tidak hanya meraih keberkahan di dunia, tetapi juga harapan untuk mendapatkan syafaat di akhirat,” tutup Prof. Zainuddin. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Puncak Harlah ke-63, Ribuan Mahasantri UIN Malang Bersholawat Bareng Gus Azmi
Pewarta | : Achmad Fikyansyah |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |