TIMES JATIM, PALEMBANG – Tantangan pengurus KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) Sumatera Selatan dinilai cukup berat. Selain soal pembinaan atlet yang kurang berjalan dengan baik, KONI Sumsel juga disorot soal prestasi yang terus menurun.
Secara sarana dan prasarana Sumatera Selatan memiliki segalanya dengan berbagai pengalaman menggelar kegiatan bertaraf international namun tidak selaras dengan prestasi yang membanggakan.
Hal ini terungkap saat diskusi Ngopi PWI Sumatera Selatan soal Kandidat Ketua KONI Sumsel, Sabtu (29/6/2019) di Sekretariat PWI Sumsel.
Diskusi ini dihadiri para kandidat yang berniat maju sebagai Ketua KONI Sumsel seperti Hendri Zainudin (DPD RI), Deni Zainal (PLH KONI Sumsel) dan Suparman Roman (KONI Palembang).
Menurut Suparman Roman, KONI Sumsel kedepan perlu membuat sistem yang baik soal pembinaan atlet. Jadi siapapun yang memimpin KONI akan menjalankan sistem tersebut.
"Pembinaan atlet harus jadi fokus utama mengingat prestasi Sumsel terutama di PON terus menurun di bawah 20 an,"katanya.
Sementara Hendri Zainudin menilai perlu ada pembagian fokus pembinaan atlet diberbagai daerah oleh KONI Sumsel. "Anggaran dinilai cukup belum lagi melibatkan pihak ketiga untuk ikut membina atlet dalam bentuk suplai bantuan semampunya," katanya. (*)
Pewarta | : Fathur Rochman |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |