https://jatim.times.co.id/
Berita

Hari Pangan Sedunia 2020, ini Pencapaian Dinas Pertanian Banyuwangi

Jumat, 16 Oktober 2020 - 20:02
Hari Pangan Sedunia 2020, ini Pencapaian Dinas Pertanian Banyuwangi Kelompok Wanita Tani (KWT) Sri Wangi binaan Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi menunjukkan hasil panennya (Foto: Rizki Alfian/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, BANYUWANGI – Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi Arief Setiawan mengatakan, sektor pertanian menjadi tumpuan penting dalam proses perputaran roda perekonomian daerah, tak terkecuali di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Di tengah pandemi COVID-19, sektor pertanian Banyuwangi mencatat pertumbuhan positif. Bahkan kontribusi sektor pertanian terhadap PDB pada kuartal II/2020 merupakan satu-satunya sektor dari lima sektor penyangga utama PDB yang tumbuh positif sepanjang periode ini.

Wanita Tani 2

Arief mengatakan, pertanian Banyuwangi berdasarkan distribusi persentase PDRB atas harga konstan 2010 menurut lapangan usaha (persen) 2010-2018, masih merupakan sektor unggulan yaitu sebesar 29,62 persen tertinggi dari 17 lapangan usaha lainnya.

"Sektor pertanian sebagai penopang ketahanan pangan merupakan sektor strategis yang harus menjadi program unggulan dalam pembangunan nasional maupun daerah. Sektor pertanian di Banyuwangi selama sepuluh tahun terakhir ini selalu menjadi program unggulan dalam RPJMD," ungkap Arief, Jumat (16/10/2020) kepada TIMES Indonesia.

Pada peringatan Hari Pangan Sedunia yang jatuh pada hari ini 16 Oktober, Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi telah melakukan berbagai upaya optimal melalui peningkatan produksi dan kualitas produk hasil pertanian guna menunjang terwujudnya kemandirian dan ketahanan pangan.

"Sampai dengan bulan September Tahun 2020, tercatat angka produksi pangan dan komoditas utama pertanian di Kabupaten Banyuwangi cukup bagus," kata Arief.

Wanita Tani 3

Komoditas produksi Padi, tercatat mencapai 655,630 ton, Jagung 144,819 ton, Kedelai 4,830 ton, Buah Naga 64,142 ton, Jeruk 246,906 ton, Cabe Merah 9,384 ton, dan Bawang Merah mencapai 5,962 ton.

Menurut Arief, tema Hari Pangan Sedunia tahun 2020 ini selaras dengan apa yang sudah dikerjakan dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, yakni 'Tanam, Pelihara, Lestarikan Bersama'.

"Karena selama ini kami juga memiliki kegiatan unggulan pemanfaatan pekarangan untuk pengembangan pangan. Jadi pengejawantahan dari tema tersebut, insyallah sudah kami lakukan," kata Arief.

"Seperti memfasilitasi sarana prasarana budidaya tanaman sayuran dan buah-buahan untuk meningkatkan ketahanan pangan keluarga di masa pandemi Covid-19, merefleksikan kemampuan keluarga atau rumah tangga dalam menyediakan pangan, mengakses pangan dan memanfaatkan pangan bersama," imbuh Arief.

Arief melanjutkan, terwujudnya ketahanan pangan keluarga merupakan modal utama dalam tercapainya ketahanan pangan daerah dan nasional. Seperti contoh pada Kelompok Wanita Tani (KWT) Sri Tanjung di Dusun Krajan Kulon, Desa Wonosobo, Kecamatan Srono.

"Di KWT tersebut mereka berhasil memanfaatkan pekarangan rumah menjadi lahan produktif. Mulai empon-empon hingga sayur-sayuran. Konsep urban farming sudah dijalankan," terangnya.

Arief mengatakan, selama Pandemi Covid-19 ini, masyarakat sekitar sangat terbantu dengan adanya konsep urban farming dari KWT Sri Tanjung itu. Sebab kebutuhan masyarakat sedikit banyak bisa terpenuhi. Saat ini KWT Sri Tanjung masih terus dikembangkan.

"Di Banyuwangi total ada 50 KWT yang seperti ini. Sedangkan Kelompok Tani (Poktan) ada 1549 banyaknya. Di hari Pangan Sedunia ini kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh petani di Banyuwangi, mereka luar biasa karena tonggak ketahanan pangan bangsa," kata Arief Setiawan.

Ketua Gapoktan Sri Wangi, Sutaji mengatakan, selama ini Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi selalu aktif dalam pendampingan pemberdayaan masyarakat. Mulai pra tanam hingga pasca tanam dan bahkan hasil produk olahan pertanian.

"Anggota KWT Sri Tanjung di Gapoktan Sri Wangi ada 25 orang. Baru-baru ini kami membuat produk olahan empon-empon. Dan alhamdulillah, tanggapan pasar bagus, kemarin ada sudah pesanan dari Belanda," terang Sutaji.

Sutaji bercerita, saat ini Gapoktan Sri Wangi juga berencana akan membuat kampung empon-empon. Harapannya selain untuk meningkatkan taraf perekonomian warga dari sektor pertanian, juga untuk memberdayakan masyarakat khususnya para petani. (*)

Pewarta : Rizki Alfian
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.