TIMES JATIM, MADIUN – Melestarikan dan memasyarakatkan batik sebagai warisan budaya nusantara bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya membuka kelas batik untuk umum seperti yang digelar Eat4Nation Garden Cafe & Art Galery Caruban, Kabupaten Madiun.
Kelas batik gratis tersebut diikuti berbagai kalangan. Mulai dari anak-anak, remaja dan dewasa. Peserta terlihat antusias mengikuti kelas batik terutama proses nyanting yakni melapisi gambar pola dengan cairan malam.
"Kuncinya nyanting itu telaten dan sabar. Kalau mau berlatih setiap hari, 40 hari sudah bisa mahir," jelas Sri Supatminingsih tutor kelas batik, Minggu (9/1/2022).
Sri mengungkapkan, peserta kelas batik diberi materi mulai dari nyanting, pewarnaan hingga peluruhan. Masing-masing diberi bahan kain selebar saputangan untuk berlatih membatik. Hasilnya bisa dibawa pulang peserta.
Peserta kelas batik antuasias saat praktik nyanting. (Foto: Yupi Apridayani/TIMESIndonesia)
"Untuk satu potong kain batik biasanya butuh waktu paling cepat satu minggu bagi yang sudah mahir membatik," jelas Sri yang juga owner Batik Pariwangi, Mejayan.
Meskipun awalnya terlihat sulit membubuhkan cairan malam di atas gambar pola, nyatanya banyak peserta yang merasa ketagihan. Walaupun hasilnya belum seperti pembatik yang sudah mahir mereka terlihat puas dengan batik hasil karyanya.
"Malamnya masih belepotan tapi lumayanlah. Soalnya baru sekali ini belajar membatik," ujar Sandra Hana Angela salah seorang peserta batik sambil menunjukkan saputangan batik hasil karyanya.
Di antara para peserta kelas batik ada tiga orang perwakilan Duta Batik Kabupaten Madiun. Yuli Agustina, salah seorang Duta Batik mengaku terkesan mengikuti kelas batik. "Awalnya memang agak susah tetapi lama-lama asyik juga membatik," ujar Juara I pemilihan Duta Batik Kabupaten Madiun 2021 itu.
Menurut Yuli, generasi milenial perlu lebih kenal dengan batik. Tidak hanya memakai produk batik saja. Bila perlu mengetahui dan belajar bagaimana proses pembuatannya. Belajar batik bisa dilakukan melalui berbagai cara salah satunya ikut kelas batik seperti yang dia lakukan bersama sejumlah rekannya.
Anak-anak dari Panti Asuhan Siti Hajar Kota Madiun ikut belajar membatik. (Foto: Yupi Apridayani/TIMESIndonesia)
"Generasi milenial bisa belajar batik lewat tutorial di internet," kata Yuli.
Sebagai penyelenggara kelas batik gratis, Musa Hendri owner Eat4Nation Garden Cafe & Art Galery Caruban berharap bisa lebih memasyarakatkan batik khususnya untuk generasi muda. "Kegiatan ini bagian dari ikut nguri-uri batik. Harapannya generasi muda tidak hanya kenal tetapi juga bisa membatik," kata Musa.
Kelas batik gratis untuk umum tidak hanya diikuti peserta dari wilayah Kabupaten Madiun saja tetapi juga dari Kota Madiun, Ngawi dan Trenggalek. Kegiatan tersebut rutin digelar sebulan sekali dengan melibatkan perajin batik lokal sebagai tutor. (*)
Pewarta | : Yupi Apridayani |
Editor | : Irfan Anshori |