TIMES JATIM, PASURUAN – Khitan pada umumnya dilakukan di fasilitas kesehatan seperti Rumah Sakit atau  Klinik. Bagaimana jadinya jika kegiatan khitan dilakukan di tempat wisata, hal ini yang dilakukan Mitra Sunatan bekerjasama dengan Taman Safari Prigen Pasuruan pada Minggu (10/10/2021). 

Sejumlah 40 anak berpartisipasi dalam kegiatan khitan Taman Safari Prigen. Setelah khitan semua anak terlihat gembira bisa langsung main ke Taman Safari, karena tiap anak mendapatkan fasilitas Tiket Masuk Gratis, Setelah khitan anak-anak bisa bermaiin sepuasnya.

"Khitan masih menjadi ketakutan terbesar anak. Namun dengan adanya program khitan di Taman Safari Prigen ini diharap akan menjadi solusi bagi anak yang takut akan sunat karena usai sunat anak juga bisa bermain tanpa ada kehawatiran. Program ini sudah kesekian kali kami laksanakan," ungkap Mubarok. Owner dari Mitra Sunatan.

Metode yang digunakan pun dengan bius tanpa jarum suntik, yakni metode sunat modern super ring, sirkulem dan stapler.

Peserta Sunat dewasa muallaf yang digelar Mitra Sunatan dan Yayasan Al Ummah (FOTO: Mitra Sunatan for TIMES Indonesia)

"Dengan metode ini anak lebih nyaman dan bisa bermain dengan tenang tanpa ada kehawatiran. Setelah sunat, anak juga tidak wajib kontrol, cukup evaluasi harian di Whatsapp," ungkap dr Eka Sri Rejeki salah satu dokter di Mitra Sunatan.

Tak hanya itu, sekitar 30 peserta khitan dewasa Muallaf juga mengikuti kegiatan khitanan massal rutin yang digelar oleh Yayasan Al Umah bersama Mitra Sunatan, dengan metode bius tanpa jarum suntik dan metode khitan super ring di Probolinggo, Minggu (18/7/2021).

Sanip, selaku ketua yayasan Al Umah mengatakan bahwa kegiatan khitan dewasa muallaf ini dilakukan karena banyaknya muallaf daerah Sukapura Probolinggo yang belum berkhitan. Nantinya kegiatan yang dibantu banyak donatur dan Mitra Sunatan yang memberi bantuan medis ini, akan dilakukan secara rutin.

Mubarok sebagai owner Mitra Sunatan menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan serangkaian program Safari Sunatan massal yang dilakukan secara rutin hampir setiap bulan. Sebelumnya dilakukan pada anak kurang mampu dan anak yatim.  "Dengan yayasan Al Umah kami membuat program khitan untuk muallaf secara gratois," ucapnya.

Eko (34) salah satu satu peserta mengaku senang sudah dibantu. "Prosesnya tergolong cepat, biusnya juga tanpa jarum sunti, terima kasih untuk penitia yayasan Al Ummah, Semoga ke depan bisa selalu membuatkan program khitan muallaf secara rutin," paparnya.

Mitra Sunatan yang beralamat di Probolinggo, Jawa Timur ini sendiri memiliki layanan yang prima dan metode modern, serta tenaga yang professional, dengan keunggualan layanan khitan tanpa jarum suntik. (*)