TIMES JATIM, BANDUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) terus berkomitmen dalam menciptakan ekosistem tenaga kerja yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.

Dalam menghadapi era industri 4.0 dan persaingan global yang semakin ketat, kebutuhan akan tenaga kerja terlatih memang menjadi sebuah keharusan.

Jawa Barat, sebagai salah satu provinsi dengan jumlah angkatan kerja terbesar di Indonesia, memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan bahwa sumber daya manusia yang ada tidak hanya siap bekerja, tetapi juga memiliki keterampilan yang relevan dengan tuntutan industri saat ini.

Oleh karena itu, pelatihan berbasis kompetensi menjadi langkah strategis yang harus diperkuat untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja di berbagai sektor.

Program pelatihan yang digelar Pemprov Jabar tidak hanya difokuskan pada peningkatan keterampilan teknis, tetapi juga membekali peserta dengan soft skills yang diperlukan di dunia kerja modern, seperti kemampuan komunikasi, manajemen waktu, dan adaptasi terhadap teknologi.

Dengan pendekatan ini, diharapkan tenaga kerja Jawa Barat tidak hanya menjadi pekerja yang terampil, tetapi juga memiliki karakter yang siap menghadapi tantangan industri masa depan.

Selain itu, kolaborasi dengan dunia usaha dan industri menjadi kunci dalam memastikan efektivitas program pelatihan. Dengan adanya sinergi antara pemerintah, institusi pelatihan, dan perusahaan, pelatihan yang diberikan dapat lebih sesuai dengan kebutuhan riil di lapangan.

Hal ini juga membuka peluang lebih besar bagi peserta pelatihan untuk langsung terserap ke dunia kerja setelah menyelesaikan programnya.

Melalui upaya ini, Pemprov Jabar mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama membangun ekosistem ketenagakerjaan yang lebih kuat. Dengan tenaga kerja yang terlatih dan kompeten, Jawa Barat tidak hanya siap menghadapi tantangan global, tetapi juga mampu menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan berkualitas.

Sekda Jabar Herman Suryatman berharap para peserta program Penanganan PPKS Perkotaan yang bersungguh - sungguh mengikuti pelatihan pemberdayaan. 

Sebanyak 42 pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial, tinggal sementara di Apartemen Transit. Mereka sudah tinggal secara gratis per Desember 2024 dan direncanakan selama satu tahun. Jika sudah mendapat skill baru dan mandiri, sebisa mungkin para PPKS tidak lagi tinggal di apartemen. 

"Ikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh, kami hanya memberi fasilitas,  selebihnya usaha bapak/ibu  untuk dapat mengubah nasib," ujar  Herman Suryatman, saat meninjau para peserta di apartemen transit. 

Para peserta pelatihan mengikuti pelatihan sesuai minat bakat, seperti kelas menjahit, olah pangan, tata rias, barbershop, dan kelas kewirausahaan. 

Namun ada  pula PPKS yang mendaftar ke Balai Latihan Kerja (BLK) Bekasi untuk ikut pelatihan operator listrik industri, servis sepeda motor konversi listrik, plate walder SMAW 3g, hingga digital marketing. (Rabu, 26/03/2025)

"Harus mau berusaha, sudah disediakan empang, joran, harus ada kemauan untuk pancing ikannya sendiri. Mun keyeng tangtu pareng, man jadda wa jadda, sabisa bisa kudu bisa (di mana ada usaha di situ ada jalan, sebisa mungkin harus bisa)," ucap Herman. 

Pada saat meninjau PPKS, Herman membagikan paket sembako sebagai ungkapan 'kanyaah' atau kasih sayang kepada para PPKS jelang Lebaran. (*)