https://jatim.times.co.id/
Berita

Ratusan Santri Kenang Sosok Pencetus Tradisi Endog-Endogan di Banyuwangi

Sabtu, 22 Oktober 2022 - 17:01
Ratusan Santri Kenang Sosok Pencetus Tradisi Endog-Endogan di Banyuwangi Ponpes Cemoro, Peringati HSN dengan melakukan pawai Endog-endogan. (Foto: Fazar Dimas/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, BANYUWANGI – Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional (HSN) setiap tanggal 22 Oktober yang bertepatan dengan bulan Maulid Nabi Muhammad SAW, santri Yayasan Pondok Pesantren Kiai Haji (KH) Abdullah Faqih atau biasa dikenal dengan pesantren Cemoro mengenang sosok KH. Abdullah Faqih yang merupakan pendiri yayasan sekaligus pencetus tradisi endog-endogan.

Bagi masyarakat kota dengan julukan The Sunrise Of Java itu memang sudah tak asing lagi dengan tradisi endog-endogan. Ya, kegiatan tersebut merupakan cara warga Banyuwangi untuk memperingati hari kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW. Namun, beberapa dari penduduk ujung timur Pulau Jawa tak mengetahui siapa pelopor dibalik endog-endogan tersebut.

Maka dari itu, santri Ponpes Cemoro yang berada di Dusun Cemoro, Desa Balak, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, Jawa Timur, menyemarakkan HSN dengan cara menggelar endog-endogan dengan tujuan mengenalkan kepada masyarakat tentang sosok KH. Abdullah Faqih.

Ponpes-Cemoro-a.jpgSantri Ponpes Cemoro, arak edog-endogan di Jalan Desa Balak, Kecamatan Songgon, Banyuwangi. (Foto: Fazar Dimas/TIMES Indonesia)

Kemeriahan semakin terasa, saat ratusan santri memulai berjalan bersama – sama atau mengarak jodang (pohon pisang yang sudah dihias) dengan menggunakan becak yang dihiasi kertas linen warna warni dari Lapangan Sepak Bola Dusun Balak menuju ke Ponpes KH. Abdullah Faqih.

Setelah melakukan arak-arakan, para santri masuk ke masjid untuk mendengarkan ceramah mengenai sejarah sampai filosofi endog-endogan. Setelah itu dilanjut dengan makan nasi ancak bersama-sama.

“Kami sengaja dalam memperingati HSN yang bertepatan dengan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW untuk menauladani semangat beliau. termasuk semangat jihad dan persatuan kesatuan yang tepat apabila dilaksanakan pada HSN ini. Dengan harapan agar semangat tersebut menular kepada anak-anak,” kata Ketua Yayasan Ponpes Abdullah Faqih Cemoro, Fadh Reza Bin Umar, atau biasa dikenal dengan Gus reza pada TIMES Indonesia.

Gus Reza menjelaskan, bahwa telur yang terdiri dari tiga lapis, yakni kulit, putih telur dan kuning telur memiliki makna tersendiri. Kulit telur yang berarti Islam, Putih telur merupakan iman sedangkan kuning telur diibaratkan ihsan.

Ponpes-Cemoro-b.jpgSantri Ponpes makan ancak nasi bersama sesusai kirab. (Foto: Fazar Dimas/TIMES Indonesia)

”Kemudian, telur yang dihiasi dengan bunga merupakan simbol dari cikal bakal lahirnya bunga kehidupan yang akan membawa manusia dari zaman kegelapan menuju zaman kebahagiaan yang berbunga bunga dengan Islam. Sedangkan ancak sendiri merupakan simbol kebersamaan guyub rukun,” ungkapnya.

Dalam kegiatan ini diikuti oleh Pengasuh Ponpes Cemoro KH. Umar Abdullah, Sekretaris Dinas (Sekdin) Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi Choliqul Ridha, Sekretaris Camat Songgon, Tanto Sulistryono dan Ketua Dewan Kesenian Blambangan (DKB) Hasan Basri.

Sementara itu, Sekdin Disbudpar, Choliqul Ridha, menyampaikan, dengan adanya kirab santri ini, masyarakat Banyuwangi dapat mengetahui jejak KH. Abdullah Faqih sebagai pemrakarsa endog-endogan.

“Makam KH. Abdullah Faqih termasuk wisata religi. Dengan ini tujuannya untuk mengenalkan ke orang-orang luar Banyuwangi sebagai pencetus tradisi endog-endogan yang digunakan sebagai memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW,” ujarnya.

Choliqul berharap, dengan adanya makam waliyullah yang menjadi wisata religi, masyarakat bisa menerima karomahnya. Salah satunya melalui berjualan Usaha Menengah Kecil dan Menengah (UMKM) untuk menambah perekonomiannya.

Sebagai informasi, pencetus tradisi Endog-endogan di Banyuwangi, yaitu KH. Abdullah Faqih, telah wafat di usia 83, pada hari malam Jumat Kliwon tahun 1953. (*)

Pewarta : Syamsul Arifin
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.