TIMES JATIM, PROBOLINGGO – Penyakit leptospirosis tetap menjadi ancaman serius di Kota Probolinggo, dengan dua kematian tercatat akibat penyakit ini sejak Januari hingga pertengahan April 2024.
Selama periode tersebut, Kabid P2P Dinas Kesehatan, P2KB Kota Probolinggo, drg. Asri Wahyuningsih, mengungkapkan jika ada tiga kasus leptospirosis yang tercatat, di mana dua di antaranya berujung pada kematian.
"Dari tiga kasus tersebut, dua di antaranya berasal dari Kecamatan Kanigaran dan satu dari Kecamatan Mayangan," ungkap Asri.
Leptospirosis disebabkan oleh bakteri leptospira yang dapat menular melalui air kencing tikus, tetapi penyebarannya juga bisa melalui hewan peliharaan atau ternak.
Penularan leptospirosis sering terjadi melalui kontak dengan genangan air yang terkontaminasi oleh air kencing tikus atau hewan lain.
Untuk mencegahnya, masyarakat diimbau untuk menjaga kebersihan lingkungan, termasuk di dalam dan di luar rumah.
"Dengan adanya kasus ini, masyarakat agar selalu menjaga kebersihan lingkungan, menghindari genangan air, dan rutin mencuci tangan dengan sabun setelah beraktivitas," pesannya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Penyakit Leptospirosis Masih Menjadi Ancaman Serius di Kota Probolinggo
Pewarta | : Sri Hartini |
Editor | : Ryan Haryanto |