TIMES JATIM, MALANG – Kabar duka kembali menyelimuti Indonesia. 2 pesawat tempur milik TNI Angkatan Udara (AU) jatuh di kawasan Puspo, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (16/11/2023).

Tucano  mengalami kecelakaan dan jatuh di di Desa Keduwung, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Kamis siang, diperkirakan sekitar pukul 12.00 WIB.

Dikutip dari laman resmi TNI AU, pesawat EMB-314 Super Tucano merupakan pesawat latih lanjut yang berkemampuan COIN (Counter Insurgency) atau pesawat anti perang gerilya.

Pesawat ini dinilai mempunyai desain yang  pas untuk mendukung misi-misi pengintaian, close air support, dan penumpasan pemberontak. Dari data yang dihimpun, Indonesia memiliki 16 pesawat EMB-314 Super Tucano, yang dibeli pada tahun 2012 dari Brasil, dan ditempatkan di  Skadron 21 Abd Malang.

Berdasarkan spesifikasinya, pesawat EMB-314 Super Tucano bermesin Pratt & Whitney Canada PT6A-68C Turbo Propeller, yang mempunyai  kemampuan manuver yang lincah. Dari parameter gravitasi, EMB-314 Super Tucano sanggup menahan gaya gravitasi maksimum hingga +7g dan -3.5g.

Pesawat ini memiliki elemen senjata internal organik berupa dua buah SMB (senapan mesin berat) kaliber 12,7mm jenis FN Herstal M3P yang ditempatkan di setiap sayapnya. Sedang dari sisi eksternal, pesawat ini mempunyai lima cantelan yang diposisikan pada sisi sayap kiri dan kanan dengan maksimum 250Kg.

Cantelan utama terletak di bawah badan pesawat dengan kapasitas angkuta maksimum 350Kg. Sehingga total maksimum senjata yang bisa dibawa mencapai 1.550Kg.

Pesawat jeni ini juga dapat membawa senjata berupa bom jenis MK-81/MK-82, bom cluster, rocket pod FFAR, dan rudal berpemandu laser, sekelas Maverick. Guna menghadapi duel di udara, EMB-314 Super Tucano juga dapat membawa rudal anti pesawat jenis AIM-9L Sidewinder atau MAA-A1 Piranha.

EMB-314 Super Tucano juga dilengkali sistem pertahanan diri yang terdiri dari RWR (Radar Warning Receiver), MAWS (Missile Approach Warning System), dan chaff/ flare dispenser. (*)