https://jatim.times.co.id/
Berita

Menelusuri Perjalanan Cita Rasa Kopi Dampit yang Legendaris

Rabu, 23 Oktober 2024 - 11:23
Menelusuri Perjalanan Cita Rasa Kopi Dampit yang Legendaris Ilustrasi - Tanam paksa. (Foto: Het Nationaal Archieef)

TIMES JATIM, MALANG – Kopi merupakan warisan nusantara yang dimiliki Indonesia. Sejak zaman kolonial kopi menjadi komoditas penting dan digemari oleh banyak orang. Salah satunya Kopi Dampit yang menyimpan sejarah panjang cita rasa. Seperti apa evolusi cita rasa kopi Dampit dari masa ke masa?

Budaya minum kopi menjadikan kopi sebagai komoditas penting pada masa kolonial. Kopi Dampit mulai dikenal dengan keunikan cita rasanya yang kuat, bold, dan pahit. Profil rasa ini sangat cocok dengan selera orang Eropa pada masa itu. 

Era Kolonial: Cita Rasa yang Menggoda Lidah Bangsa Eropa

Dalam artikel “History of Coffee Part 2: Spread of Coffee to Europe”, kopi dikenal secara resmi di Eropa pada tahun 1615. Pada masa itu orang Eropa banyak memberlakukan kopi sebagai obat, karena beberapa dokter mempromosikan kopi dengan khasiatnya yang menyembuhkan. 

Sejak saat itu, kopi menjadi pilihan baru orang eropa disamping minuman beralkohol yang sering dikonsumsi.

Menyadari nilai ekonomis kopi yang tinggi, mulailah pemerintah kolonial Belanda mengembangkan perkebunan kopi secara masif di Indonesia mulai tahun 1830-an. Salah satunya adalah kopi Dampit.       

Kopi Dampit saat itu menjadi salah satu kopi yang dilirik oleh pihak Eropa karena kualitas dan cita rasanya cocok dengan lidah meraka. Ekspor besar-besaran dilakukan pemerintah colonial saat itu. Kopi salah salah satu sumber pendapatan terbesar bagi Belanda sejak tahun 1830. 

Pada masa itu, pengelolahan kopi masih sangat sederhana. Biji kopi hanya dikeringkan di bawah sinar matahari dan kemudian diangkut ke gudang penyimpanan. Hal ini juga mempengaruhi rasa dalam teknik pengelolahannya. Meskipun proses pengelolahan sederhana, Belanda tetap menjaga standar kualitas kopi Dampit agar tetap kompetitif di pasar internasional. 

Kopi Dampit memiliki peran penting dalam perekonomian Belanda pada saat itu. Ketertarikan Eropa terhadap cita rasanya, membuat banyak dari mereka memberikan beberapa keuntungan kepada pihak Belanda.

Pasca Kemerdekaan: Adaptasi dan Inovasi

Setelah Indonesia merdeka, sekitar tahun 1960-an budidaya kopi Dampit terus berlanjut. Petani kopi lokal mulai melakukan beberapa eksperimen dengan berbagai varietas dan metode pengolahan. 

Menurut Arief Priyono, Pengarsip Kopi Kertosastro (Galeri Akartana), ada beberapa faktor yang mempengaruhi cita rasa kopi Dampit pada masa itu. 

Yang pertama adalah perubahan iklim yang secara signifikan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman kopi, sehingga berdampak pada cita rasa biji kopi Dampit. Efek rumah kaca dari tahun ke tahun mempengaruhi pola persebaran hujan secara tidak merata.

Di sisi lain, wilayah Dampit merupakan wilayah pegunungan yang berada di antara lereng Gunung Semeru dengan kondisi tanah yang subur. Dengan tanah vulkanik yang subur dan kelembaban tanah tetap terjaga tiap tahunnya, mempengaruhi rasa kopi Dampit.

Munculnya varietas kopi baru yang lebih tahan penyakit juga menghasilkan cita rasa yang lebih beragam. Permintaan pasar juga mendorong petani menghasilkan kopi dengan profil rasa yang lebih spesifik lagi. 

Disamping itu, perkembangan teknologi memungkinkan petani untuk menghasilkan kopi dengan kualitas yang lebih baik dan cita rasa yang lebih konsisten. Dulu, pengelolaannya sangat sederhana, sekarang dikembangkan dengan teknologi yang lebih memadai.

“Kopi Dampit memiliki rasa yang unik karena punya karakteristik yang sangat kompleks karena adanya varietas kopi. Kegagalan panen ataupun hama dimana para petani berusaha membuat inovasi atau varietas baru,” ujar Arief saat berbicara dalam acara Festival Sastra Kota Malang 2024, di Kota Malang, beberapa waktu lalu.

Kopi Dampit Masa Kini

Saat ini, kopi Dampit telah mengalami evolusi yang cukup signifikan. Cita rasanya juga semakin beragam, mulai dari klasik hingga modern. Ada varietas baru dengan rasa bernuansa karamel ataupun lainnya. 

Kopi Dampit juga semakin dikenal oleh penikmat kopi di seluruh dunia karena beberapa karakteristik unik yang membedakan dengan kopi lainnya. Disamping perpaduan cita rasa antara asam, manis, dan pahit yang seimbang, aroma kopi Dampit sangat beragam. Ada aroma mirip cokelat, kacang - kacangan, dan rempah-rempah.

"Kopi itu sifatnya menyerap. Dia akan meyesuaikan dengan makro ekologi kawasan tersebut. Misalkan minum kopi Bali, muncul aroma citrus karena naungannya berada di kawasan jeruk Bali. Ada faktor indikasi geografis," ungkap Arief.

Kopi Dampit telah menempuh perjalanan panjang dari era kolonial hingga sekarang. Banyaknya faktor mempengaruhi cita rasa yang terdapat dalam kopi tersebut. Namun, satu hal yang tetap konsisten adalah kualitas dan keunikan kopi Dampit yang selalu menjadi kebanggaan Indonesia. (*)

Penulis: Ayu Sarifatul Musyarofah (Mahasiswa S-1 Ilmu Sejarah UM)

Pewarta :
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.