TIMES JATIM, MOJOKERTO – Pihak Bank Nasional Indonesia (BNI) pastikan bahwa Toko Fenny milik Heri Ikhwanto belum resmi menjadi agen penyalur.  Hal ini dikatakan Rivo, dari pihak Pemasaran Kantor Cabang (KC) BNI Mojokerto, Jl. Majapahit No.372, Mergelo, Miji, Kec. Prajurit Kulon, Kota Mojokerto, Kamis (12/8/2021).

Rivo membenarkan bahwa Toko Fenny milik Heri Ikhwanto adalah agen BNI, namun belum resmi sebagai agen penyalur.

"Itu sudah agen kita (Agen BNI red), tapi belum agen penyalur (Penyalur BPNT red)," jelas Rivo.

Rivo menjelaskan bahwa memang menerima surat rekomendasi dari Dinas Sosial terkait perubahan status dari agen BNI menjadi agen penyalur. Dalam hal ini adalah penyalur Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

"Rekomendasinya dari Dinsos diberikan ke BNI untuk dirubah menjadi agen penyalur pakai EDC penyalur nanti," terangnya.

Saat diminta menunjukkan surat dari Dinsos, Rivo akan mengkomunikasikan dulu kepada Dinas. Tapi Rivo memastikan KC BNI Mojokerto menyimpan surat rekomendasi tersebut.

"Surat (surat dinas sosial terkait rekomendasi menjadi agen penyalur red)nya ada, iya ada," terang Rivo.

Terkait Toko Arsya, wilayah Gedeg, Kabupaten Mojokerto Rivo membenarkan memang EDC (Electrical Data Capture) boleh digunakan di manapun di seluruh Indonesia.

"Kalau toko Arsyanya mau penyalurannya dimana saja bebas, kalau di sistem kami. Kalau areanya bebas kita. Bisa dibawa ke seluruh Indonesia," terangnya.

Terkait resminya suatu warung atau agen sebagai penyalur, Rivo mengungkapkan ditandai dengan adanya sertifikat.

"Iya nanti kalau sudah resmi, kita kasih sertifikat," jelasnya.

Sertifikat menjadi bukti utama suatu agen atau warung menjadi agen penyalur resmi dari BNI Mojokerto. Rivo mengklaim bahwa bisa dipastikan semua agen resmi penyalur BPNT memiliki sertifikat masing-masing. "Ada, iya ada," pungkasnya. (*)