Berita

BMKG Sebut Banyuwangi Mulai Masuki Musim Pancaroba

Rabu, 29 Maret 2023 - 11:33
BMKG Sebut Banyuwangi Mulai Masuki Musim Pancaroba Prakirawan BMKG Banyuwangi, Anjar Triono Hadi. (FOTO: Fazar Dimas/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, BANYUWANGI – Cuaca di Banyuwangi, Jawa Timur dalam beberapa pekan terakhir tidak menentu. Hal ini akibat adanya peralihan musim. Misal, cuaca yang semula panas tiba-tiba berubah menjadi hujan. Secara umum kondisi seperti ini disebut pancaroba.

Perlu diketahui, musim pancaroba merupakan masa peralihan dari musim penghujan ke musim panas dan begitu juga sebaliknya. Momen ini sering ditandai dengan keadaan udara yang tidak menentu. Seperti halnya angin kencang dan curah hujan yang diselingi dengan panas teriknya matahari.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas III Banyuwangi, yang berada di jalan Jaksa Agung, Suprapto No. 152 itu, membenarkan jika kabupaten paling ujung timur Pulau Jawa ini memasuki peralihan musim.

“Dipenghujung bulan Maret, Banyuwangi memasuki masa transisi musim pancaroba,” kata Prakirawan BMKG Banyuwangi, Anjar Triono Hadi, pada TIMES Indonesia, Rabu (29/3/2023).

Anjar menjelaskan, musim pancaroba lebih dominan pada waktu pagi hari cerah. Sedangkan Siang harinya berawan. Kemudian, apabila awan berubah dan berbentuk seperti bunga kol disertai warna gelap, hal itu berpotensi terjadi hujan disertai petir dan angin kencang.

“Sifatnya itu terjadi hanya sesaat dan tidak lama,” cetusnya.

Perubahan cuaca secara signifikan dan terjadi secara cepat  ini, lanjut Anjar, disebabkan adanya awan Cumulonimbus atau biasa dikenal dengan CB.

“Awan CB ini bisa menyebabkan terjadinya hujan lebat disertai petir, angin kencang, bahkan gelombang tinggi,” tuturnya.

Untuk diketahui, awan CB adalah awan yang berpotensi menghasilkan hujan lebat, petir, angin kencang hingga puting beliung.

Sementara terkait suhu udara, Anjar menyebut masih normal. Yakni berada dikisaran 24 sampai 31 derajat celcius.

BMKG Banyuwangi, memperkirakan peralihan musim dari penghujan ke kemarau ditaksir sampai bulan April mendatang.

“Kondisi Topografi di Banyuwangi berbeda-beda, jadi setiap wilayah masuk musim kemaraunya tidak sama,” terangnya.

Dia menyampaikan, bahwa yang memasuki musim kemarau terlebih dahulu adalah kawasan pesisir. Di Kota Gandrung ini, salah satu wilayah yang sudah memasuki musim kemarau adalah Kecamatan Wongsorejo.

“Wongsorejo sudah bisa dikatakan masuk musim kemarau, karena dalam kurun waktu 10 hari. Intensitas hujannya kurang dari 50 mm atau tergolong rendah,” ujarnya.

“Yang perlu diingat, musim kemarau itu tetap ada hujan. Tapi intensitasnya rendah,” tambahnya.

BMKG Banyuwangi, mengimbau kepada masyarakat Bumi Blambangan untuk senantiasa menjaga kesehatan dengan cara berolahraga dan mengkonsumsi makan yang kaya nutrisi.

Selain itu, apabila beraktivitas diluar rumah, selalu membawa jaket, jas hujan dan payung. Sebagai langkah antisipasi cuaca yang tidak menentu.

“Istirahat yang cukup dan hindari begadang, apalagi bagi yang menjalankan ibadah puasa untuk terus menjaga kondisi tubuh,” imbuhnya. (*)

Pewarta : Fazar Dimas Priyatna
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.