TIMES JATIM, MALANG – Selamat Hari Pahlawan Nasional, mengenang kembali kejadian 10 November 76 tahun yang lalu, terjadi pertempuran antara tentara Indonesia dan pasukan Inggris di Surabaya. Pertempuran ini menjadi pertempuran terbesar pertama dalam sejarah revolusi nasional, setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Indonesia memiliki banyak sekali Pahlawan yang sangat besar jasanya bagi perjalanan bangsa dan negara untuk bisa lepas dari penjajahan. Sebagian dari mereka yang terkenal kemudian diberikan gelar sebagai Pahlawan Nasional. Namun, mereka yang kisahnya tak banyak dikenal, dan minimnya catatan hidup membuat nama mereka redup dan tak banyak diketahui.
Terutama Pahlawan Wanita Indonesia, dari sekian banyaknya wanita Indonesia yang berjasa pada masa itu, banyak dari mereka yang tidak diketahui oleh masyarakat Indonesia, terutama para pemudanya.
Walaupun begitu mereka tetaplah pejuang kemerdekaan yang semangatnya menjadi teladan bagi kita terutama para wanita Indonesia. Berikut Pahlawan Wanita Nasional Indonesia yang harus diketahui rakyat Indonesia :
1. Malahayati
Pahlawan Wanita Malahayati (foto: twitter@Ayie_adler2)
Malahayati adalah seorang perempuan hebat yang merupakan cucu dari putra pendiri Kerajaan Aceh Darussalam yaitu Sultan Ibrahim Ali Mughyat Syah. Malahayati menjadi Kepala Barisan Pengawal Istana Panglima Rahasia dan Panglima Protokol Pemerintah dari Sultan Saidil Mukammil Alauddin Riayat Syah pada 1585-1604.
Kemudian pada 1599, Malahayati memimpin 2000 pasukan Inong Balee (janda-janda pahlawan yang telah syahid) untuk berperang melawan kapal-kapal serta benteng-benteng Belanda. Beliau juga membunuh Cornelis de Houtman dalam pertempuran satu lawan satu di geladak kapal. Atas keberaniannya, Malahayati mendapatkan gelar Laksamana. Dan pada tanggal 6 November 2017 lalu, Presiden Joko Widodo menganugerahi Gelar Pahlawan Nasional kepadanya.
2. Maria Walanda Maramis
Maria Walanda Maramis adalah salah satu pahlawan emansipasi wanita, lahir di Minahasa Utara dan memiliki nama lengkap, Maria Josephine Catherina Walanda Maramis.
Maria adalah sosok pendobrak adat dan pejuang wanita di dunia politik dan pendidikan. Walaupun jasanya belum banyak diketahui oleh masyarakat Indonesia, di Minahasa pada hari kelahirannya tanggal 1 Desember, masyarakat memperingatinya sebagai hari Ibu Maria Walanda Maramis.
3. Opu Daeng Risaju
Opu Daeng Risaju adalah pejuang wanita yang berasal dari Tana Luwu tepatnya di Palopo Sulawesi Selatan. Dalam masa kepemimpinannya sebagai bagian dari PSII, Opu menjadikan agama sebagai landasan dalam perjuangannya. Beliau dianggap sebagai penghasut rakyat agar masyarakat tidak percaya kepada pemerintah. Karena itu, Opu diadili dan dicabut gelar bangsawannya. Opu juga sempat ditangkap NICA dan ditahan di penjara Bone selama satu bulan tanpa diadili.
Dan pada tahun 2006, Opu mendapat gelar Pahlawan Nasional dari Pemerintah Indonesia. Dan merupakan satu-satunya pejuang wanita yang pernah ditahan karena aktivitas politik.
5. Siti Manggopoh
Tugu Siti Manggopoh (foto: Paimanexplore.com)
Siti Manggopoh adalah Pahlawan Wanita yang dijuluki sebagai Singa Betina. Perempuan yang mempunyai nama asli Mande Siti ini berasal dari Lubuk Basung, Sumatra Barat.
Siti Manggopoh adalah perempuan yang melakukan perlawanan terhadap kebijakan ekonomi Belanda melalui panjang uang (belasting) yang kala itu terkenal dengan penerapan pajak yang sangat mencekik rakyat.
Pada tahun 1908, Siti dan suaminya memutuskan untuk bekerjasama melawan tentara kolonial. Bahkan Belanda sampai kewalahan dengan aksinya sehingga meminta bantuan tentara dari daerah lain. Meski begitu, Siti Manggopoh adalah wanita yang cerdas, ia mampu mengatur siasat yang tepat, sehingga dapat mengalahkan 53 serdadu penjaga benteng Belanda.
Karena aksinya ini, Siti menjadi buron dan beberapa kali di tangkap. Bahkan ia tetap semangat membawa putri kecilnya di medan perang. Sampai akhirnya ia dibebaskan. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Mengenal Lebih Dekat 5 Pahlawan Nasional Wanita Inspiratif yang Masih Jarang Orang Tau
Pewarta | : TIMES Magang 2024 |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |