TIMES JATIM, JOMBANG – Pondok Pesantren Mamba’ul Ma’arif Denanyar, Kabupaten Jombang, Jawa Timur menggelar Haul KH Bisri Syansuri yang ke-42, Haul Nyai Noor Khodijah ke-72 dan Harlah Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif ke-106, Jumat (12/2/2021).

Pantauan TIMES Indonesia, di lokasi suasana cukup sepi. Tidak tampak banyak tamu undangan yang hadir dalam haul kali ini. Hanya terlintas beberapa tamu undangan khusus yang hadir dan santri dari Mambaul Ma'arif Denanyar, Jombang. Acara dilaksanakan di halaman Masjid Jami' Denanyar juga sedang diguyur hujan.

Agus Muhammad Busyral Karim, ketua pelaksana mengungkapkan jika pelaksanaan haul kali memang sengaja tidak mengundang alumni dan sebagainya karena masih dalam kondisi pamdemi covid-19. Namun, pihaknya mengimbau untuk mengikuti secara virtual.

"Kami mengimbau agar alumni tidak membuat reuni atau ziarah ke makam mbah Bisri untuk sementara waktu. Kami menyediakan live virtual di akun youtube pondok untuk diikuti di sana," ungkap Pria yang akrab disapa Gus Iim ini, kepada TIMES Indonesia. 

Puncak acara Haul diagendakan akan dihadiri Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Ketua MUI KH Miftachul Akhyar dan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur KH Marzuqi Mustamar.

Menurut Gus Iim peringatan Haul Mbah Bisri Syansuri ini bermaksud untuk mengenang kembali kisah perjuangan kebaikan (manaqib) sebagai tokoh yang dikenal memegang teguh idealisme namun moderat.

"Mempelajari dan mengulang lagi sejarah perjuangan mbah Bisri memang penting, sebagai tauladan perjuangan beliau di NU dalam merawat kebangsaan dan kenegaraan," jelasnya.

Menurutnya, perjuangan beliau juga sangat unik, meskipun selama perjuangan hidupnya KH Bisri Syansuri selalu beda pandangan dan pendapat sama KH Abdul Wahab Chasbullah mereka masih dalam satu tujuan yang sama.

"Sosok yang idealis yang dimiliki mbah Bisri selalu berbenturan dengan Mbah Wahab. Namun, berbeda pendapat dalam proses tapi sama pada tujuan. Saling mengingatkan dan menghormati," pungkasnya. (*)