https://jatim.times.co.id/
Berita

Bupati Malang Usulkan Tiga Megaproyek untuk Harmonisasi Transportasi Malang Raya

Sabtu, 19 Juli 2025 - 16:15
Bupati Malang Usulkan Tiga Megaproyek untuk Harmonisasi Transportasi Malang Raya Foto citra satelit rencana pembangunan jalur trase Tol Malang-Kepanjen, yang diusulkan sebagai harmonisasi pembangunan transportasi Malang Raya oleh Bupati Malang HM Sanusi. (Foto: Ist for TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, MALANG – Bupati Malang HM Sanusi melakukan terobosan percepatan dengan mengusulkan tiga proyek harmonisasi transportasi Malang Raya kepada pemerintah. Besar anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp 32,2 triliun lebih. 

Ketiga proyek transportasi terpadu di Malang Raya itu adalah Skytrain untuk Kota Batu dan Tol Sukorejo-Batu, melengkapi usulan sebelumnya untuk pembangunan Tol Malang-Kepanjen (Tol Mapan). 

Inovasi usulan proyek transportasi ini diawali dengan permintaan audiensi terkait Harmonisasi Pembangunan Malang Raya kepada Ketua Dewan Ekonomi Nasional Jenderal TNI (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan. 

Permohonan audiensi ini disampaikan khusus Bupati Malang, tertanggal 14 Juli 2025 lalu. 

'Usulan tersebut sebagai upaya memperkuat sinergi dan harmonisasi pembangunan di wilayah Malang Raya, yang meliputi Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu," demikian Bupati Sanusi, dalam surat permohonannya. 

citra-satelit-rencana-pembangunan-jalur-trase-Tol-Malang-Kepanjen-q.jpgFoto citra satelit rencana pembangunan proyek transportasi terpadu di Malang Raya yakni Skytrain untuk Kota Batu dan Tol Sukorejo-Batu melengkapi pembangunan Tol Malang-Kepanjen. (Foto: Ist for TIMES Indonesia)

Permohonan audiensi yang diminta kepada Dewan Ekonomi Nasional, adalah untuk mendiskusikan terkait rencana Pengembangan Skytrain Malang Raya, sebagai moda integrasi transportasi perkotaan di Malang Raya. 

Selain itu, terkait Tol Malang – Kepanjen, untuk mendukung konektivitas kawasan selatan dan Tol Sukorejo – Kota Batu, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis pariwisata.

Rencana bersama sinergi pembangunan ini juga diperkuat dengan penyamaan persepsi bersama dalam kegiatan yang diinisiasi Bupati Malang. Yakni, Sinergitas Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan Malang Raya bersama kepala daerah lainnya, yang dilangsungkan di Balai Kota Among Tani Kota Batu, pada 18 Juli 2025 lalu. 

Sementara itu, Kepala Bappeda Kabupaten Malang Tomie Herawanto mengungkapkan, diusulkannya ketiga proyek tersebut karena menjadi kebutuhan strategis untuk saling keterhubungan pembangunan di Malang Raya. 

Dimana, menurutnya Malang Raya diproyeksikan pemerintah sebagai Megapolitan, juga menjadi pusat pertumbuhan ekonomi regional di Jawa Timur mendatang. 

"Sinergi pembangunan antardaerah ini menuju megapolitan di wilayah Malang Raya. Yang, mana itu harus ada konektivitas daerah, saling keterhubungan, yang ini dimulai dari akses transportasi yang saling menunjang," terang Tomie Herawanto, kepada TIMES Indonesia, Sabtu (19/7/2025). 

Ketika konektivitas dengan harmonisasi sektor transportasi di Malang Raya ini bisa diwujudkan, maka menurutnya masalah seperti kemacetan dan lainnya diharapkan bisa diminimalisir. 

"Maka, dengan harmonisasi transportasi ini, ke depan Malang Raya akan bisa berkembang bersama-sama sesuai potensi masing-masing. Tentu dari pengembangan wilayah, akan diwujudkan kesejahteraan masyarakat dengan lebih mudah," tandas Tomie. 

Konektivitas yang lebih mudah ini, lanjutnya, akan menunjang mobilitas manusia maupun barang lebih efesiensi. Sehingga, pertumbuhan ekonomi 8 persen di Jawa Timur, khusunya Malang Raya, nantinya bisa tercapai. 

Melalui harmonisasi konektivitas transportasi ini, kata Tomie, diharapkan juga berimbas pada pengembangan sektor lain, seperti pertanian, pariwisata, pemenuhan keburuhan air dan lainnya. 

"Pengembangan kewilayahan dengan konektivitas transportasi ini sebagai satu kesatuan. Endingnya tetap untuk sinergi pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan di Malang Raya," tandasnya. 

Dalam usulan harmonisasi pembangunan transportasi yang diusulkan Bupati Malang, disebutkan total kebutuhan anggaran untuk pembangunan Skytrain sepanjang 24 kilometer di Malang Raya, diperkirakan mencapai Rp 13,41 triliun. 

Sedangkan, untuk jalan tol Malang-Kepanjen direncanakan akan menghubungkan Kota Malang dengan Kepanjen sepanjang 29,79 kilometer. Realisasi untuk proyek tol ini membutuhkan estimasi anggaran investasi sebesar Rp10 triliun. 

Tol Mapan menjadi solusi atas kemacetan arteri utama serta mempercepat akses ke wilayah selatan dan timur Kabupaten Malang, dan mendukung konektivitas kawasan pendidikan, industri, dan wisata unggulan. 

Jalan Tol Sukorejo–Batu, dirancang untuk mendukung konektivitas kawasan wisata unggulan di Kota Batu, serta mendukung pengembangan KEK Singhasari sebagai kawasan digital dan pendidikan.

Secara teknis, trase tol Sukorejo–Batu sepanjang ± 38 Kilometer merupakan bagian dari prakarsa tol wisata Sukorejo–Batu–Kediri. Proyek tol Sukorejo–Batu diperkirakan membutuhkan anggaran lebih dari Rp 7,4 triliun. (*)

Pewarta : Khoirul Amin
Editor : Hendarmono Al Sidarto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.