TIMES JATIM, KEDIRI – Keberadaan alsintan (alat dan mesin pertanian)  terbukti membantu para petani untuk bekerja lebih efektif dan efisien. Tanpa alsintan, para petani harus mengeluarkan waktu, dana dan tenaga lebih saat mengolah lahan, terutama saat panen tiba.

Hal tersebut seperti diungkapkan Ketua Kelompok Tani Subur Makmur Sentosa, Desa Purwotengah, Kecamatan Papar Kabupaten Kediri, M Yasid Fauzi pada Minggu (7/12/2025) usai menerima bantuan alsintan mesin combine padi dari anggota DPRD Jatim.

"Di sini area sekitar 200 hektare lebih, kalau saat musim panen tiba biasanya jadwal konser berbenturan. Kalau manual, tenaga kerja biasa, itu jatuhnya mahal. Kalau dari manual itu yang pakai ongkos biasa itu apa, tenaga kerja biasa itu, mahal sekitar 600-700 ribu, per bumi 100. Itu belum lain-lainnya, ongkos-ongkos angkutan," ujarnya. 

Bantuan alsintan itu diserahkan langsung oleh Wakil Ketua Komisi D DPRD Jawa Timur Khusnul Arif. Kehadiran mesin combine padi tersebut, disebut Yasid sudah dinanti lama. Pasalnya, mesin itu sangat membantu saat panen tiba. 

"50 persen (mengurangi beban). Itu sangat membantu, betul-betul ini sangat bermanfaat," tambahnya. 

Karena manfaatnya yang besar, Khusnul Arif berpesan kepada para petani untuk merawat dan menjaga alsintan tersebut. Kalau tidak dirawat dengan baik, nanti tidak maksimal penggunaan jangka panjangnya.

"Informasinya, nanti juga ada pelatihan manajerial dari dinas pertanian. Dan kami juga berharap ini nanti manfaatnya juga tidak hanya di kelompok tani penerima. Tapi juga petani, kelompok tani, gapoktan lain yang ada di kecamatan Papar dan sekitarnya," tambah pria yang sering disapa Mas Pipin itu. 

Mas Pipin mengungkapkan bantuan tersebut adalah program sinergitas dari Provinsi Jawa Timur, dari eksekutif dan legislatif. Desa Purwotengah, menjadi salah satu titik distribusi bantuan karena memiliki sawah dengan luasan kurang lebih 200 hektar dengan tanaman utama adalah padi. 

Karena itu, menurut wakil rakyat dari Partai Nasdem tersebut, kehadiran alsintan ini bisa membantu menekan biaya operasional, kemudian juga terkait dengan efektivitas waktu. 

"Program sinergitas, anggaran P-APBD yang kemudian kita usulkan kepada Pemprov. Dan alhamdulillah, secara administratif maupun teknis, kelompok tani sumber makmur setengah memenuhi syarat. Sehingga alsintan ini bisa didistribusikan. Dengan luas lahan padi yang lebih dari separuh tentu alsintan ini menjadi sangat penting, khususnya ketika masa panen," pungkasnya. (*)