Berita

Jelang Muscab, Pendiri dan Deklarator PKB Banyuwangi Turun Gunung

Sabtu, 06 Maret 2021 - 19:34
Jelang Muscab, Pendiri dan Deklarator PKB Banyuwangi Turun Gunung Para pendiri dan deklarator PKB Banyuwangi berkumpul di kediaman KH Syafi’I Maarif, di Desa Alas Malang, Kecamatan Singojuruh. (Foto: Syamsul Arifin/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, BANYUWANGI – Pendiri dan deklarator Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Banyuwangi, Jawa Timur, turun gunung, Sabtu (6/3/2021). Mereka berkumpul membahas sejumlah polemik yang terjadi dijelang pelaksanaan Musyawarah Cabang (Muscab) Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Banyuwangi, yang rencananya digelar besok, Minggu, 7 Maret 2021.

Para pendiri dan deklarator tersebut adalah H Abdillah Rafsanjani, Ustad Muhdor Atim, KH Syafi’I Maarif, H Afandi Alwi, KH Muafiq, H Joni Subagyo dan Hj Makmullah Harun. Sederetan tokoh yang berjasa atas lahirnya PKB di Bumi Blambangan pada tahun 1998 tersebut berkumpul dikediaman KH Syafi’I Maarif, di Desa Alas Malang, Kecamatan Singojuruh.

Kepada TIMES Indonesia, KH Syafi’I Maarif menanggapi wajar atas adanya polemik dalam sebuah kontestasi. Menurutnya, yang wajib dijadikan landasan adalah AD ART partai.

“Yang namanya Muscab itu pasti ada polemik dan beda pendapat. Tapi kita lihat dulu, aturan AD ART sudah dijalankan atau tidak, kalau sudah ya tidak masalah,” katanya.

Sebagai salah satu pendiri PKB di Banyuwangi, dia meminta seluruh peserta Muscab, bisa menghargai seluruh keputusan. Selama Muscab dilaksanakan sesuai aturan dan AD ART Partai PKB.

“Yang lebih utama adalah kebesaran PKB kedepan di Banyuwangi,” ungkapnya.

Sementara itu, H Abdillah Rafsanjani, memiliki temuan berbeda. Menurutnya, dalam Muscab ke-5 DPC PKB Banyuwangi, terjadi penggelembungan jumlah rekomendasi dukungan Pimpinan Anak Cabang (PAC) terhadap kandidat calon ketua.

“Dari jumlah dukungan yang disampaikan para kandidat ketua, jumlah PAC menjadi 52 PAC, padahal di Banyuwangi hanya ada 25 PAC PKB, lainnya PAC mana aja itu,” katanya.

Deklarator PKB Banyuwangi yang juga mantan Panglima Pasukan Berani Mati era Gus Dur ini menduga terdapat PAC yang mengeluarkan surat rekomendasi dukungan kepada lebih dari satu kandidat calon ketua.

“Artinya dari PAC ada yang mengeluarkan 2 sampai 3 surat rekomendasi. Padahal menurut aturannya kan pleno, yang namanya pleno ya cuma satu rekomendasi,” ungkap Abdillah.

Kami melihat, lanjutnya, ada pihak luar yang memanfaatkan polemik jelang Muscab. Dia menduga upaya tersebut bertujuan untuk menciptakan konflik diinternal PKB Banyuwangi.

Untuk itu, Abdillah meminta kepada DPW PKB Jawa Timur dan DPP PKB, agar melakukan konsolidasi. Dengan melakukan klarifikasi kepada 25 PAC PKB di Banyuwangi.

“Diklarifikasi, kenapa sampai ada 52 surat rekomendasi dukungan, padahal jumlah PAC hanya 25 saja,” cetusnya.

Data yang dihimpun Abdillah, dalam Muscab ke-5 DPC PKB Banyuwangi, terdapat 3 orang kandidat ketua. Yakni H Joni Subagyo, yang mengaku didukung 17 PAC, Khusnan Abadi, dengan dukungan 16 PAC dan KH Abdul Malik Syafaat alias Gus Malik yang didukung 19 PAC. Atau dengan total dukungan berjumlah 52 dukungan.

“Jadi, kalau memang hasil Muscab sudah sesuai dengan harapan partai dan DPP kami monggo-monggo saja. Tapi ketika Muscab itu ada bentrok atau kesimpangsiuran pemberitaan. Maka kami selaku teman-teman pendiri PKB Banyuwangi akan Silaturahim ke DPP untuk menyelesaikan bareng-bareng,” ujar Abdillah Rafsanjani.

Untuk diketahui, Muscab ke-5 DPC PKB Banyuwangi, rencananya akan digelar esok hari, Minggu, 7 Maret 2021. (*)

Pewarta : Syamsul Arifin
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.