TIMES JATIM, MALANG – Organisasi Lingkar Sosial (Linksos) kembali memperingati Hari Disabilitas Internasional melalui sebuah perhelatan seni yang digelar di Malang Creative Center (MCC), Minggu (7/12/2025).
Kegiatan tahunan ini menjadi bagian dari komitmen Linksos yang secara konsisten merayakan hari tersebut sejak 2015.
Berbeda dengan pelaksanaan pada tahun-tahun sebelumnya yang kerap mengusung tema lingkungan, pendidikan, atau kesehatan serta digelar di desa maupun kawasan alam terbuka, peringatan tahun ini secara khusus mengangkat tema Pentas Seni dan Apresiasi Karya Difabel.
Fokus utama diarahkan pada pemberian ruang ekspresi bagi seniman penyandang disabilitas untuk menampilkan karya dan bakat artistik mereka.

Pemampilan tari Topeng Malang Gebreg Sabrang dalam peringatan Hari Disabilitas Internasional di Malang Creative Center. (FOTO: John Paulo Alexander/Dokumentasi Linksos)
Dalam pelaksanaannya, acara ini melibatkan dukungan luas dari berbagai pihak. Sedikitnya 40 kolaborator turut ambil bagian, termasuk Malang Creative Center sebagai mitra lokasi. Keterlibatan banyak pihak ini mencerminkan meningkatnya perhatian dan dukungan masyarakat terhadap upaya inklusi di bidang seni dan budaya.
Pendiri sekaligus CEO Linksos, Ken Kerta, menjelaskan bahwa peserta yang tampil merupakan mereka yang mendaftar secara terbuka, tanpa melalui proses seleksi. Menurutnya, kesempatan tampil harus diberikan secara setara kepada seluruh seniman disabilitas.
“Yang ada hanya pendaftaran, tidak ada seleksi. Bagi kami ini bukan soal bagus atau tidak, tapi soal kesempatan,” ujar Ken.
Ia menekankan bahwa filosofi tersebut sejalan dengan semangat Linksos untuk membuka ruang seluas-luasnya bagi komunitas difabel agar dapat menunjukkan potensi mereka tanpa batasan penilaian.
Lebih dari sekadar perayaan, pentas seni ini diharapkan mampu memberikan dampak jangka panjang bagi para peserta. Ken menyebut, kegiatan ini dirancang sebagai proses pembelajaran agar para seniman difabel dapat berkembang secara profesional.
“Harapannya, teman-teman ini yang memang seniman bisa bertumbuh dan menjadi profesional,” katanya.
Melalui panggung seni yang lebih terstruktur dan profesional, Linksos ingin mendorong para peserta untuk terus mengasah kemampuan, memperluas jejaring, serta memperoleh pengakuan lebih luas sebagai pekerja seni.
Meski tema dan lokasi kegiatan bisa berubah setiap tahun, komitmen Linksos untuk memperingati Hari Disabilitas Internasional dan menyediakan ruang inklusif bagi komunitas disabilitas tetap dijaga secara berkelanjutan sejak satu dekade terakhir. (*)
| Pewarta | : TIMES Magang 2025 |
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |