https://jatim.times.co.id/
Berita

Hayy Maahayaa Ajak Perempuan Sidoarjo Berdaya dan Diskursus Pelecehan Seksual

Senin, 08 Agustus 2022 - 17:09
Hayy Maahayaa Ajak Perempuan Sidoarjo Berdaya dan Diskursus Pelecehan Seksual Haddiini Hayyu Maahayaati, founder Perempuan Bergerak By Hayy Maahayaa saat menyampaikan materi pembekalan mengenai diskursus kekerasan dan pelecehan seksual kepada peserta (Foto: Rudi Mulya/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, SIDOARJO – Setelah sukses digelar di Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Jombang, kegiatan pemberdayaan perempuan 'Jejak Berantai Perempuan Bergerak By Hayy Maahayaa' digelar di Kabupaten Sidoarjo.

Dalam agenda pemberdayaan perempuan di wilayah ketiga yaitu Dusun Glonggong, Desa Kedung Kembar RT 03 RW 02 Kecamatan Prambon, Kabupaten Sidoarjo, Ahaddiini Hayyu Maahayaati founder Perempuan Bergerak By Hayy Maahayaa menyampaikan materi pembekalan mengenai diskursus kekerasan dan pelecehan seksual mengenai apa itu kekerasan dan pelecehan seksual, apa saja bentuk dan jenisnya, bagaimana pencegahan sebagai upaya perlindungan diri pada perempuan, yang dilanjutkan dengan materi pemberdayaan  perempuan dari sudut pandang feminisme. 

"Pemberdayaan perempuan mengenai pemahaman pemberdayaan,  mengapa harus ada pemberdayaan dan mengapa perempuan harus berdaya beserta segala sub di dalamnya. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan workshop pemberdayaan yang diikuti oleh para ibu rumah tangga dan remaja perempuan di desa Kedung Kembar, Kecamatan Prambon Sidoarjo," kata perempuan yang akrab disapa Hayy Maahayaa ini, Senin (8/7/2022).

haddiini-Hayyu-Maahayaati-a.jpg

Hayy Maahayaa saat memberi pembekalan pelatihan membuat hiasan dekorasi  kue kepada para ibu rumah tangga serta remaja perempuan setempat (Rudi Mulya/TIMES Indonesia)

Lebih jauh Hayy mengungkapkan jika pembekalan materi Jejak Berantai Perempuan Bergerak mengenai kekerasan dan pelecahan seksual sengaja disertakan dalam kegiatan pemberdayaan perempuan di Sidoarjo, mengingat angka kekerasan perempuan dan pelecehan seksual di Sidoarjo tergolong cukup tinggi.

Selain itu, adanya korelasi  mengenai kekerasan dan pelecehan seksual dalam penanaman nilai-nilai feminisme demi tegaknya kesetaraan gender agar perempuan mampu berdaya dalam meraih segala haknya.

"Kesetaraan gender diharapkan dapat meredam segala kekerasan dan pelecehan seksual. Dimana adanya paham kesetaraan antara perempuan dan laki-laki merupakan salah satu prinsip untuk menghentikan kasus kekerasan dan pelecehan berbasis gender. Oleh karena itu, baik perempuan maupun laki-laki harus terlibat bekerja sama ambil andil dalam berkontribusi bersama untuk menciptakan rasa saling aman dan saling menghargai satu sama lain," ungkapnya.

"Ketika kesadaran mengenai kesetaraan gender telah diterapkan, rasa saling menghargai antara perempuan dan laki-laki akan semakin tinggi, hal ini akan menghindarkan segala kasus kekerasan dan pelecehan seksual di Indonesia, tidak terlepas juga di Kabupaten Sidoarjo ini". Imbuh lulusan Magister Sosiologi Universiyas Airlangga angkatan 2014 ini.

Tidak hanya penyampaian materi mengenai diskursus kekerasan dan pelecehan seksual yang dikaitkan dengan kesetaraan gender serta pemberdayaan perempuan dengan perspektif feminisme, Hayy Maahayaa juga memberi pembekalan pelatihan membuat hiasan dekorasi  kue kepada para ibu rumah tangga serta remaja perempuan setempat.

"Selain bentuk dan  rasa kue, peserta pemberdayaaan juga harus mempertimbangkan hiasan dekorasi pada kue agar memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari sebelumnya. Para ibu pelaku UMKM disini mahir dalam pembuatan karya masakan dan perkuean, hanya saja bagaimana kita sebagai pelaku UMKM dapat saling belajar agar memiliki ciri khas  produk  yang mempunyai nilai ekonomi lebih tinggi dibanding sebelumnya, salah satunya adalah dengan memiliki hiasan dekorasi kue yang menarik," jelasnya.

haddiini-Hayyu-Maahayaati-b.jpgHayy Maahayaa saat memberi pembekalan pelatihan membuat hiasan dekorasi  kue kepada para ibu rumah tangga serta remaja perempuan setempat (Rudi Mulya/TIMES Indonesia)

Lebih jauh, perempuan yang dikenal berperan aktif dalam memperjuangkan kesetaraan gender ini berharap para ibu rumah tangga  dan remaja perempuan di Desa Kedung Kembar, Kecamatan Prambon, Sidoarjo ini mampu berdaya dengan produk UMKM yang dibuat secara mandiri  agar dapat berperan serta dalam membantu perekonomian keluarga.

"Saya tegaskan, perempuan seringkali dianggap lemah sebagai sosok pelengkap saja. Terlebih lagi adanya pola berpikir bahwa peran perempuan hanya sebatas kelas kedua dengan segala tugas rumah tangga yang dianggap sebagai sebuah kewajiban mutlak. Ini sangat bertentangan sekali dengan paham kesetaraan gender yang mengajarkan kesetaraan dalam pencapaian hak asasi kita (perempuan red) sebagai manusia. Dengan keberdayaan perempuan dalam penciptaan produk UMKM yang memiliki ciri khas tersendiri, saya menyakini bahwa akan berdampak baik pada stabilitas perekonomian rumah tangga nantinya," harap Hayy Maahayaa.

"Saling memberi dukungan kepada sesama perempuan pada sebuah pergerakkan secara bersama adalah hal yang sangat penting dan dibutuhkan dalam mewujudkan kaum perempuan yang berdaya, mandiri dalam hal menghasilkan produk berciri khas dan berkualitas", pungkas Hayy yang berprofesi sebagai guru  SLB Putra Mandiri Lebo Sidoarjo.(*)

Pewarta : Rudi Mulya
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.