TIMES JATIM, MALANG – Ada satu sikap yang dinyatakan DPD Partai Solidaritas Indonesia Kota Malang (PSI Kota Malang) dalam Pilkada 2024 ini. Mereka mengaku tak mau berkoalisi dengan partai yang mengusung orang yang pernah berurusan dengan hukum, utamanya untuk kasus korupsi.

Hal itu dikatakan oleh Ketua DPD PSI Kota Malang, Achmad Faried saat ditemui di kantornya yang berada di Jalan Danau Bratan, Sawojajar Kota Malang, Jumat (10/5/2024).

Faried mengatakan, sejauh ini, sikap dari Dewan Perwakilan Pusat (DPP) PSI berkomitmen untuk tak mengusung orang yang punya track record terlibat kasus korupsi. "Hal itu dibuktikan dalam gelaran Pemilu 2024 kemarin. Dimana tidak ada caleg PSI yang pernah tersandung kasus korupsi," ucapnya.

Atas dasar itu, dia mengaku bahwa sikap tersebut juga akan dilakukan oleh DPD PSI Kota Malang. Yakni dengan tidak mengusung atau berkoalisi dengan yang mengusung orang yang tak pernah terjerat kasus korupsi. "Sikap DPP itu akan akan kami terapkan juga di Kota Malang," tegasnya.

Dia pun mengungkap, sosok pemimpin idaman yang didambakan oleh PSI. Yakni orang yang berjiwa muda, anti korupsi, anti intoleransi dan suka membangun kolaborasi.

"PSI adalah partai anak muda. Tidak harus yang umurnya masih muda, tetapi memiliki jiwa muda. DNA PSI itu anti korupsi dan anti intoleransi, dan benar-benar ingin membuat Kota Malang menjadi lebih baik," tuturnya.

Dia menerangkan bahwa PSI Kota Malang ymembuka peluang lebar-lebar untuk siapa saja yang memenuhi syarat untuk bisa mendaftarkan diri sebagai Bakal Calon Wali Kota Malang atau Wakil Wali Kota Malang. "Pendaftaran kami buka mulai 9 Mei - 31 Juli 2024. Kemudian akan diproses di DPW PSI Jatim dan DPP PSI Pusat," pungkas Faried. (*)