TIMES JATIM, BANYUWANGI – Kabupaten Banyuwangi telah menyusun rencana kontijensi kebencanaan erupsi Gunung Raung. Salah satunya yakni menyiapkan titik pengungsian, baik untuk pengungsian warga maupun hewan ternak.
Untuk pengungsian warga, direncanakan akan menggunakan gedung sekolah. Sedangkan untuk hewan ternak menggunakan tanah lapang atau lapangan sepak bola di sekitar wilayah pengungsian.
Dicontohkan misalnya di lereng gunung Raung di Desa Jambewangi Kecamatan Sempu, di sana ada lapangan Panjen yang bisa digunakan untuk mengungsikan hewan ternak.
"Untuk warga sendiri, sebaiknya harus diungsikan di gedung, bukan di lapangan terbuka," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Banyuwangi, Eka Muharram, Kamis (4/2/2021).
Menurutnya, kalau hewan ternak dibiarkan atau memakan rumput yang sudah terkena abu vulkanik itu juga membahayakan. "Sebab itu dalam rapat penyusunan rencana kontijensi ini kita bahas semuanya," imbuh Eka.
Dijelaskan Eka, penggunaan lapangan terbuka untuk mengungsikan warga dinilai kurang cocok. Apalagi untuk kebencanaan erupsi gunung. Karena, erupsi gunung memberikan dampak abu vulkanik yang bahaya jika terkena mata atau terhirup manusia.
"Kalau bencana gunung memakai lapangan untuk pengungsian sepertinya tidak tepat. Kasihan, karena hujan abu vulkanik akan terus-menerus. Sehingga harus diungsikan di gedung. Saat ini kita mencoba menyempurnakan rencana kontijensi," jelas Eka.
Saat ini BPBD telah mengidentifikasi 4 Kecamatan yang bakal terdampak secara langsung erupsi gunung Raung ini. Selain itu ada beberapa desa lereng gunung Raung yang dipetakan menjadi wilayah terpapar erupsi paling besar.
"Ada 4 Kecamatan yang terdampak, Kecamatan Sempu, Kalibaru, Glenmore dan Songgon. Beda lagi dengan Desa terpapar, yakni desa-desa dari 4 kecamatan tersebut yang langsung terpapar abu vulkanik atau bahkan lahar. Misalnya saja pemukiman di Jatipasir Kalibaru, di Desa Jambewangi, kampung Dani di desa Songgon dan desa lainnya," kata Eka.
Selain menyiapkan jalur evakuasi dan titik pengungsian, BPBD juga telah berkoordinasi dengan dinas Pertanian setempat untuk mewaspadai resiko abu vulkanik terhadap tanaman masyarakat.
Dampak erupsi gunung Raung ini juga kepada tanaman pertanian. Abu vulkanik mungkin bisa berdampak gagal panen. Kalau dampak panjangnya terhadap lahan pertanian itu mungkin menyuburkan, tapi kalau langsung ke tanaman beda ceritanya.
"Saat ini sedang kita koordinasikan dengan dinas Pertanian Kabupaten Banyuwangi terkait untuk antisipasi," kata Eka menyikapi potensi kebencanaan Gunung Raung. (*)
Pewarta | : Agung Sedana |
Editor | : Ronny Wicaksono |