Berita

Waspada Covid-19, Klaster Baru Bermunculan di Kota Malang

Selasa, 22 Juni 2021 - 16:38
Waspada Covid-19, Klaster Baru Bermunculan di Kota Malang Kepala Dinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif saat ditemui awak media di Hotel Ijen Suites, Malang, Selasa (22/6/2021). (FOTO: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, MALANGKlaster penyebaran Covid-19 di Kota Malang kembali muncul kepermukaan. Saat ini telah terjadi klaster baru Covid-19 di dua lokasi yang berbeda dengan identifikasi permasalahan yang sama, yakni diduga setelah melakukan takziah.

Pertama, klaster takziah terjadi di wilayah Jl Jaksa Agung Suprapto Gang 3, Rampal Celaket, Lowokwaru, Kota Malang.

Dari dugaan awal, klaster tersebut muncul setelah warga sekitar melakukan takziah ke kediaman D yang meninggal pada Kamis (3/6/2021) lalu.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, dr Husnul Muarif mengatakan, untuk penyebab pastinya muncul klaster tersebut memang masih belum diketahui.

Akan tetapi dari kronologi yang diterima, kata Husnul, dari sekian warga yang menghadiri takziah, ada warga yang merasa tidak enak badan dan saat dilakukan tracing dan diperiksa swab antigen, ternyata warga tersebut positif Covid-19.

"Dari situlah di tracing sama teman-teman puskesmas. Siapa yang terlibat atau yang menghadiri takziah itu. Setelah itu didapatkanlah 29 orang yang kontak erat," ujar Husnul, Selasa (22/6/2021).

Setelah itu, dari 29 orang tersebut dilakukan tes swab antigen dengan hasil, 8 orang positif Covid-19 dan sisanya negatif Covid-19. "Sehingga 8 ini digeser ke RS Lapangan Idjen Boulevard," imbuhnya.

Setelah itu, kata Husnul, nantinya bakal dilakukan tracing lanjutan terkait siapa saja yang belum kedapatan saat dilakukan tracing.

"Nanti ada yang namanya tracing lanjutan. Teman-teman puskesmas biar bergerak dulu untuk menentukan sasaran tracing. Kalau sudah ketemu nanti akan dilakukan lanjutan untuk swab antigen secara keseluruhan," ungkapnya.

Kedua, klaster takziah tersebut juga terjadi di wilayah Jl Bandulan IF/17 RT 05 RW 04, Kota Malang. Klaster tersebut diketahui oleh Dinkes Kota Malang setelah ada satu warga meninggal dunia dengan status positif Covid-19 pada Minggu (20/6/2021) lalu.

Untuk kronologi, klaster tersebut bermula saat keluarga rombongan berangkat ke Bangkalan, Madura untuk melakukan takziah kerabat yang meninggal dunia di sana.

Setelah melakukan perjalan takziah ke Bangkalan, ada satu warga yang merasakan gejala. Sehingga melakukan pemeriksaan ke puskesmas terdekat.  Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata orang tersebut termasuk dalam prolanis dan meninggal dunia dengan status positif Covid-19.

Kemudian Dinkes pun melakukan tracing kepada sembilan orang yang merupakan kerabat terdekatnya untuk dilakukan swab antigen. "Dari sembilan itu, ada enam yang hasilnya positif Covid-19 dan langsung digeser ke RS Lapangan Idjen Boulevard," katanya.

Tak berhenti disitu, Dinkes yang juga kembali melakukan tracing, ternyata ada 33 orang yang ikut rombongan berangkat ke Bangkalan, Madura.

Akhirnya, 33 orang tersebut pun juga dilakukan tes swab antigen dengan hasil seluruhnya negatif Covid-19.

Sementara itu, untuk update zona secara regional, kata Husnul, Kota Malang masih dalam posisi zona oranye. Kemudian untuk kisaran keseluruhan dari 4273 RT di Kota Malang, sekitar 97 persen masih masuk dalam zona hijau.

"Karena ada perkembangan dari Rampal Celaket dan Bandulan. Ini akan kita evaluasi di minggu ini. Untuk yang kasus ini masuk dalam zona oranye karena ada 3 sampai 5 rumah. Tapi lihat perkembangannya dulu. Kalau sampai seminggu sudah bisa keluar dari RS Lapangan, berarti bisa jadi kuning," jelasnya.

Secara keseluruhan, dari kasus klaster yang terjadi di tahun 2021 ini. Sudah ada lima klaster yang terjadi di Kota Malang. Diantaranya adalah Klaster Tlogomas, Klaster Lowokdoro, Klaster Tretes (Rampal Celaket), Klaster Jl Jaksa Agung Suprapto (Rampal Celaket) dan Klaster di Bandulan.

Untuk varian baru, lanjut Husnul, di Kota Malang sendiri memang masih belum terdeteksi. Akan tetapi dengan adanya kasus yang terjadi di Bandulan dengan potensi munculnya varian baru, Dinkes melalui tim ahli dari RS Lapangan dan RSSA akan mengirimkan sample kepada ITD Unair, Surabaya yang memang menjadi tempat penelitian identifikasi varian baru Covid-19.

"Kita gak bisa. Yang bisa itu hanya di ITD Unair. Jadi kita kirim sample. Ada tim ahli dari RSSA dan RS Lapangan. Kalau memang ada yang teridentifikasi (varian baru), bakal dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," katanya terkait kasus klaster Covid-19 Bandulan. (*)

Pewarta : Rizky Kurniawan Pratama
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.